Kisah Kelahiran Sinterklas

Aksi Sinterklas memasuki cerobong asap di Inggris
Sumber :
  • REUTERS/ Stefan Wermuth

VIVA – Perayaan Natal selalu identik dengan Sinterklas. Santa dikenal sebagai sosok bertubuh besar, berjanggut putih dan berpakaian serba merah, yang siap memberikan hadiah saat Natal tiba.

Meski demikian, Sinterklas sendiri ternyata bukan berasal dari ajaran umat Kristiani. Lalu bagaimana asal usul munculnya sosok Sinterklas?

Dilansir laman Metro.co.uk, ada banyak teori yang diajukan tentang asal usul Sinterklas. Salah satu yang menarik, menyebut bahwa Santa berasal dari Thor, Dewa masyarakat jerman, yang kerap hadir dengan kereta yang ditarik oleh kambing bernama Cracker dan Gnasher.

Namun, teori yang paling umum adalah seorang pria bernama Saint Nicholas, yang ditransformasikan menjadi ikon Natal dari legenda pagan.

Sebuah cerita populer di Prancis pernah bercerita tentang tiga anak yang hilang setelah seorang tukang daging jahat memancing mereka ke tokonya. Penjahat itu kemudian membunuh dan menggunakannya sebagai makanan untuk melayani wisatawan di sebuah penginapan.

Namun, Nicholas memperingatkan mereka agar tidak menyentuh daging dan berhasil menyelamatkannya, yang mengakibatkan Nicholas mendapatkan reputasi sebagai pelindung anak-anak.

Cerita lain berawal dengan Nicholas sebagai uskup yang tinggal di Asia Minor, yang sekarang dikenal dengan Turki, pada abad keempat. Dia mendapatkan banyak uang oleh orang tuanya, yang meninggal saat masih muda.

Lalu bagaimana transformasi St Nicholas menjadi Sinterklas?

St Nicholas yang kita lihat sekarang adalah hasil dari banyak interpretasi oleh berbagai orang.

Penyair Clement Clarke Moore menggambarkannya pada tahun 1820 sebagai orang yang bahagia yang mengendarai kereta yang ditarik dengan rusa kutub dan turun dari cerobong asap untuk meninggalkan hadiah untuk anak-anak yang pantas mendapatkannya.

Coca-Cola menugaskan ilustrator Haddon Sundblom untuk membuat materi iklan Santa, dan ia menjadikan puisi Moore 'A Visit From St Nicholas' untuk mendapatkan inspirasi.

Banyak orang yang percaya bahwa Coca-Cola bertanggung jawab pada tampilan Santa yang berpakaian merah untuk mencerminkan warna perusahaan. Namun ini tidak benar.

Setelan merah dan janggut putih berasal dari kartunis Thomas Nast yang menggambar Santa pada tahun 1881.

Sedangkan ide pengisian kaus kaki sendiri berasal dari kisah seorang pria miskin yang memiliki tiga anak perempuan tapi dia tidak mampu membeli mas kawin, jadi tidak ada yang bisa menikah.

Pesan Natal Paus Fransiskus: Dialog untuk Sembuhkan Dunia

Nicholas diam-diam menjatuhkan sekantong emas di cerobong asap pada suatu malam, yang jatuh ke dalam kaus kaki yang telah dibiarkan terpanggang api hingga kering.

Hal ini membuat putri sulung itu bisa menikah. Dia terus melakukan ini untuk orang lain juga menunjukkan tindakan kemurahan hati dan kebaikannya bagi orang lain.

Begini Cara Wali Kota Malang Deteksi Kerumunan Agar Tak Kena Covid

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mendatangi asrama mahasiswa asal Papua

Momen Ganjar Tengok Perayaan Natal di Asrama Mahasiswa Papua

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pun merasa terharu lantaran suasana perayaan natal di asrama mahasiswa Papua yang penuh dengan nilai-nilai kekeluargaan.

img_title
VIVA.co.id
25 Desember 2021