Pahami Prosedur Bius Agar Pasien tetap Aman

Ilustrasi anestesi
Sumber :
  • pexels

VIVA – Masih hangat video viral seorang pasien cantik, mengaku dilecehkan usai operasi oleh perawat di sebuah rumah sakit di Surabaya.

Viral Pelecehan Seksual Anak SD oleh Pria Paruh Baya di Jalan Sempit Cipinang Muara

Kini, tak sedikit masyarakat mulai mencari tahu tahapan sebelum dan sesudah operasi untuk mencegah hal itu terjadi lagi.

Menurut dr. Anna Surgean Veterini, SpAn KIC dari Rumah Sakit Bedah Surabaya (RSBS), sebelum seseorang menjalani sebuah tindakan anestesi, menjelang dan setelah operasi ada beberapa tahapan yang pasien dan keluarganya harus mengetahuinya.

Angka Kekerasan Perempuan Masih Tinggi, Hal Ini Bisa Jadi Solusi

Pertama, sebelum tindakan operasi seorang dokter anestesi akan melakukan pemeriksaan kepada pasien.

"Pemeriksaan itu sangat penting, sebab dokter anestesi bisa melihat bagaimana kondisi psikis si pasien, sejauh mana kesiapan mentalnya," kata Anna, Sabtu 27 Januari 2018.

Kalau Mesum Sendiri Saja, Tak Usah DM Segala

Menjelang dilakukan anestesi, dokter anestesi yang dibantu perawat selalu menanyakan tentang riwayat pasien di antaranya riwayat penyakit, alergi yang diidap, obat yang dikonsumsi, serta penyebab operasi.

Pemeriksaan standar tersebut sangat penting karena berkaitan dengan treatment sekaligus jenis obat anestesi yang akan dimasukkan ke tubuh pasien. "Sebelum operasi dilakukan, pasien juga harus menjalani puasa dalam waktu tertentu," lanjutnya.

Anestesi sendiri ada tiga macam. Pertama, general anestesi yaitu dimana pasien ditidurkan selama operasi berlangsung.

Kedua, regional anestesi di mana yang mengalami mati rasa hanya separuh bagian tubuh, misalnya dalam kasus ibu yang menjalani operasi caesar.

Sedangkan yang ketiga adalah periperal nerve block atau anestesi hanya pada bagian tubuh yang dioperasi saja.

"Misalnya kalau yang luka adalah tangan dan mau dijahit, maka hanya sekitar luka saja yang disuntik supaya mati rasa. Tujuannya agar pasien nyaman serta tidak kesakitan selama jalannya operasi," kata Anna.

Setelah operasi, masih ada tindakan lanjutan yang harus dilakukan. Setelah pasien keluar dari kamar operasi lalu dipindahkan ke ruang Recovery Room (RR) atau ruang pulih sadar. Setelah dua jam di RR, bagi pasien yang tidak terlalu berat operasinya, maka bisa langsung masuk ke kamar rawat inap.

Tetapi kalau selama di RR kondisinya kurang bagus maka akan langsung dimasukkan ke ICU supaya bisa dipantau lebih cermat.

"Tetapi ada operasi berat misal pembedahan kepala, usia lanjut atau selama operasi mengalami pendarahan cukup banyak, maka usai keluar ruang operasi biasanya langsung dimasukkan ke ruang ICU untuk dipantau," jelas Anna.

Untuk operasi tertentu yang pasca operasi akan menimbulkan nyeri, maka dokter anestesi akan memberikan obat tambahan sebagai penghilang rasa sakit.

Sebelum operasi dilakukan, seorang dokter harus memberikan inform consent atau penjelasan yang cukup kepada pasien atau keluarganya berkaitan prosedur operasi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya