Obati Sejak Dini, Cegah Cacat akibat Kusta

Penderita kusta
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA – Kusta merupakan penyakit tua yang hingga saat ini masih terus eksis di Tanah Air. Kusta yang tidak tertangani dengan baik, dapat memicu bahaya cacat pada individu yang mengidapnya.

Sembuhkan Kusta Lewat Terapi Makanan

Saat ini, penyebaran kusta di Tanah Air masih ada di beberapa wilayah. Tercatat angka kasus cacat akibat kusta masih sangat besar dibandingkan target global.

"Target global ini harusnya mencapai angka 1 per 1 juta penduduk. Tapi, sampai 2018 ini, kasus cacat karena kusta masih ada 2,7 per 1 juta penduduk," ujar Direktur P2PML, dr. Wiendra Waworuntu, M.Kes., dalam temu media ‘Hari Kusta Sedunia 2018’, di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Selasa 30 Januari 2018.

Kusta Berpotensi Kambuh?

Kusta disebabkan oleh kuman mycobacterium leprae. Namun, tak sedikit yang mengatakan bahwa kusta merupakan penyakit kutukan.

"Kusta ini gejala awalnya adalah bercak pada kulit yang akhirnya mati rasa. Karena penularannya yang sangat mudah, hanya melalui percikan ludah dan sulit disembuhkan, dikatakan bahwa ini penyakit kutukan," kata dia.

Cegah Penyebaran Kusta Dimulai dari Keluarga

Kuman kusta, lanjut Wiendra, dapat menyerang area kulit yang kemudian berlanjut ke saraf tepi. Karena itu, jika terlambat ditangani, tak sedikit yang akhirnya mengalami cacat.

"Kuman kusta harus segera diobati saat gejala awalnya muncul yaitu gatal dan bercak pada kulit. Obat kusta kan gratis. Kusta dapat disembuhkan tanpa cacat jika diobati dengan cepat," papar Wiendra.

Ilustarasi penyakit Kusta

Waspada Kusta, Jangan Abaikan Gejalanya

Lebih dari 18 ribu kasus kusta belum tertangani.

img_title
VIVA.co.id
30 Januari 2018