Anak Perempuan Usia 10 Tahun Sudah Wajib Vaksin HPV

Ilustrasi vaksin.
Sumber :
  • Pixabay/Ann_San

VIVA – Kanker serviks merupakan penyakit mematikan nomor dua di dunia. Setidaknya setiap dua menit, satu wanita di dunia meninggal akibat kanker serviks. Seperti diketahui, kanker serviks disebabkan oleh human papilloma virus (HPV).

Dokter: Punya Satu Pasangan Seks Tetap Berpotensi Kena Kanker Serviks

Vaksionologis dari In Harmony Clinic sekaligus dokter spesialis penyakit dalam dr. Kristoforus Hendra Djaya, SpPd menyebut, dari banyak jenis HPV, ada dua jenis virus HPV yang paling berbahaya, yaitu HPV 16 dan HPV 18, karena keduanya menyebabkan kanker serviks.

Sebanyak 85 persen virus HPV ditularkan melalui hubungan seks dan dapat menjadi penyebab munculnya kanker serviks. Menurutnya, untuk mencegah terjadinya kanker serviks adalah dengan melakukan vaksinasi.

Ini Jenis Kanker yang Paling Bisa Dicegah dan Disembuhkan

"Hanya ada dua jenis kanker yang bisa dicegah dengan vaksin, yaitu kanker hati dan kanker serviks karena keduanya disebabkan oleh virus," kata dia dalam acara diskusi Ayo Vaksin HPV di Upnormal Coffee, Jakarta Pusat, Kamis, 19 April 2018.

Ilustrasi vaksin atau jarum suntik.

Perdarahan Usai Bercinta, Awas Gejala Kanker Mengintai

Selain vaksin, pencegahan juga bisa dilakukan dengan melakukan skrining. "Vaksin itu pencegahan primer, skrining itu pencegahan sekunder. Vaksin itu seperti benteng, mempertahankan sebelum virus masuk. Enggak bisa apa-apa kalau HPV itu sudah masuk sel, makanya harus dua-duanya, vaksin dan skrining,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa baik vaksin dan skrining wajib dilakukan, terutama bagi orang yang telah aktif berhubungan seksual. Sedangkan wanita yang belum aktif berhubungan seksual bisa langsung melakukan vaksinasi.

Lalu, kapan waktu paling tepat untuk melakukan vaksin HPV? Jawabannya adalah sejak dini. Di Indonesia sendiri, usia paling muda yang direkomendasikan bisa menjalani vaksinasi HPV adalah di usia 10 tahun. Semakin dini, kata dia, efektivitasnya pun cukup besar terutama bagi yang belum aktif berhubungan seksual.  

"Pemberian vaksin itu ada yang dua kali itu sebelum 13 tahun, lalu kalau di atas 13 tahun itu tiga kali. Sepuluh tahun itu yang direkomendasikan di Indonesia, kalau di dunia itu 9 tahun. Pemberian di bawah 13 tahun ini bagus karena antibodi yang terbentuk bagus dibanding tiga kali," ujar dia. (je)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya