- VIVA.co.id/Dhana Kencana
VIVA – Garing, renyah, dan memiliki sensasi rasa pahit. Emping memang banyak disukai dan sangat cocok disandingkan dengan makanan berkuah.
Emping terbuat dari biji melinjo yang dipipihkan, dijemur dan digoreng. Sajian emping biasanya dikonsumsi hampir di setiap daerah di Indonesia, misalnya di Jawa barat hingga Aceh.
Meski nikmat, namun sayangnya banyak yang memusuhi emping karena konon melinjo (bahan baku emping) bisa sebabkan asam urat. Benarkah demikian?
Pakar gizi klinis Dr Juwalita Surapsari, MGizi, SpGK, mengungkapkan bahwa melinjo memang berpotensi memicu asam urat. Namun selama tidak lebih dari 100 gram menurutnya masih dalam batas aman.
"Sebetulnya aman saja jika konsumsinya wajar. Satu hari jangan lebih dari 100 gram (kurang lebih 10 keping ukuran kecil bersama sajian lain, tapi jangan dijadikan camilan," ujarnya dalam tayangan AYO HIDUP SEHAT tvOne Rabu 2 Mei 2018.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa banyak mitos yang beredar seputar emping. Padahal menurutnya emping memiliki nutrisi yang cukup baik bagi tubuh jika dikonsumsi dengan tepat.
"Emping punya kadar karbohidrat dan serat tinggi. Protein nabatinya juga tinggi, lalu ada kalium, fosfor, hingga magnesium. Tapi kalau sudah diolah dan digoreng (deep fry) sumber vitaminnya turun bahkan hilang."
Di lain sisi, masalah penyebab asam urat yang ditakutkan disebutnya memang masih ada, namun kadarnya masih wajar. Untuk mengatasinya, Juwalita mengatakan ada cara yang cukup efektif, yaitu dengan konsumsi vitamin C.
"Vitamin C bisa turunkan kadar purin dan asam urat. Jadi sebaiknya disarankan kalau habis makan emping disandingkan dengan makanan atau minuman yang miliki kadar vitamin C tinggi untuk menetralisir," ujarnya.
