Heboh Isu Makan Pakai Daun Pisang Bisa Sebar Virus Nipah

Makan pakai daun pisang
Sumber :
  • VIVA/ Lutfi Dwi Pujiastuti

VIVA – Makan dengan menggunakan alas daun pisang dan dinikmati bersama-sama tengah menjadi tren beberapa waktu belakangan. Tak hanya itu, daun pisang sudah cukup lama dipercaya secara turun-temurun sebagai pembungkus beberapa jenis makanan. Tak hanya di Indonesia yang punya kebiasaan ini, negara tetangga Malaysia juga punya tradisi sama.

Virus Nipah Belum Terdeteksi di Indonesia, Kemenkes Sebut Tak Perlu Ada Pembatasan

Dan beberapa waktu lalu, di Malaysia sempat beredar pesan singkat yang isinya berupa peringatan untuk lebih hati-hati makan dengan menggunakan pembungkus atau alas daun pisang. Karena salah satu keluarga si penulis pesan meninggal dunia usai mengonsumsi nasi yang dibungkus daun pisang. Wanita yang meninggal tersebut kabarnya didiagnosis menderita virus Nipah.

Menteri Kesehatan dari pemerintahan Selangor, Datuk Dr.Khalid Ibrahim dalam konfirmasinya seperti dilansir The Sun Daily mengatakan bahwa tidak ada pasien dengan kasus seperti itu di rumah sakit seperti yang dikabarkan.

Terpopuler: Malaysia Kepincut Budaya Khas Indonesia, Sebaran Kasus Virus Nipah

Sebagai informasi, virus Nipah merupakan jenis henipavirus, yang biasanya ada dalam buah yang dihinggapi kelelawar. Virus ini bisa menyebabkan sakit pada hewan seperti babi dan manusia, dan bisa tertular dari hewan ke manusia, menginfeksi makanan dan orang lainnya melalui virusnya.

Dilansir Daily Mail dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ketahui 5 hal ini tentang virus nipah dan cara pencegahannya.

Waspadai Sebaran Kasus Virus Nipah, Kemenkes RI Imbau Ini

Gejala

Gejala terkena virus nipah baru terlihat setelah lima hingga 14 hari setelah terinfeksi. Gejala yang muncul seperti demam, sakit kepala, mengantuk, disorientasi, kebingungan mental.

Gejala bisa berkembang menjadi koma, dan beberapa pasien mengalami kesulitan bernapas.

Berbahaya

WHO memasukkan virus ini dalam daftar 10 virus paling mematikan, selain Zika dan Ebola. Dan bisa menyebabkan sebuah endemis. Angka kejadian yang  fatal bisa mencapai 70 persen.

5 orang meninggal di India

Selain Malaysia dan Bangladesh, virus ini juga pernah merenggut nyawa 5 orang di Karala, sebelah barat daya India.

Vaksin

Tidak ada vaksin untuk virus ini. Tapi pasien bisa mendapatkan perawatan pendukung untuk mengurangi gejala.

Pencegahan

Hindari terpapar babi yang sakit dan wilayah endemis kelelawar,  jangan minum getah pohon kurma mentah, dan jangan konsumsi buah yang ditemukan di luar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya