Imunisasi MR Dimulai Hari Ini, Kenali Efek yang Mungkin Muncul

Imunisasi Measles Rubella (MR)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra

VIVA – Mulai hari ini, 1 Agustus 2018, pemerintah kembali melanjutkan kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) di seluruh wilayah Indonesia di luar Pulau Jawa. Dalam kampanye fase kedua ini, pemerintah menargetkan lebih dari 31 juta anak mendapatkan vaksin.

Imunisasi Belum Maksimal, Indonesia Risiko Tinggi Campak Rubella

Meski imunisasi MR penting diberikan pada anak, namun masih banyak orangtua yang ragu memberikan imunisasi ini. Salah satu alasannya karena efek pasca pemberian imunisasi.

Menurut Dr. dr. Toto Wisnu Hendrarto, SpA(K) dari Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), pada pelaksanaan imunisasi MR Fase I, dari kurang lebih 35 juta dosis yang diberikan, yang mengalami KIPI sekitar 255. Tapi, Toto mengatakan, KIPI ini juga harus dianalisis apakah terkait dengan reaksi vaksin.

5 Penyakit Langka yang Diderita Anak Bikin Heboh di 2018

KIPI merupakan semua kejadian medis yang terjadi setelah imunisasi. Dia menjelaskan, KIPI ada yang merupakan reaksi simpang akibat reaksi vaksin yang berhubungan dengan kualitas isi vaksin.

"Bisa juga reaksi suntikan, waktu disuntik ada perasaan ketakutan atau lainnya," ujar Toto saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Target Imunisasi MR Tak Tercapai, Diperpanjang Hingga Akhir 2018

Reaksi lain, menurut Toto, bisa karena kebetulan anak tengah menderita penyakit lain atau karena kesalahan prosedur. Sementara dari 255 KIPI tersebut, hanya 18 yang merupakan reaksi simpang. Ini merupakan angka yang cukup kecil bila dibandingkan dengan 35 juta dosis yang diberikan.

"Dari 18 tersebut, 19 memang reaksi vaksin yang bisa dikatakan serius karena demam. Tapi, serius ini bukan karena beratnya, melainkan kegelisahan akibat terjadi demam," tutur Toto.

Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia Dr. dr. Soedjatmiko, SpA(K) menambahkan, reaksi imunisasi umumnya bersifat lokal yang memerah. Dan itu merupakan reaksi yang wajar.

"Itu hal yang biasa, seperti makan cabai terasa pedas, itu reaksi wajar. Terkadang terasa gatal. Kalau itu terjadi lebih dari tiga hari, baru laporkan, tapi itu sangat jarang," kata Soedjatmiko.

Di samping itu, jika anak batuk, pilek atau demam, bukan berarti tidak boleh diberikan vaksin sama sekali. Tapi, kata dia, ditunda pemberiannya hingga anak benar-benar dalam kondisi fit. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya