Logo BBC

Kisah Ibu yang Anaknya Sakit: Dikira Panas Biasa, Ternyata Rubella

Petugas menyuntikan Vaksin Campak dan Rubella (MR) kepada bayi saat dilakukan imunisasi di Puskesmas Darussalam, Banda Aceh, Rabu (19/09). - ANTARA FOTO/AMPELSA
Petugas menyuntikan Vaksin Campak dan Rubella (MR) kepada bayi saat dilakukan imunisasi di Puskesmas Darussalam, Banda Aceh, Rabu (19/09). - ANTARA FOTO/AMPELSA
Sumber :
  • bbc

Seorang ibu rumah tangga di Aceh mengungkapkan awal mula kenapa anaknya terserang virus Congenital Rubella Syndrome (CRS) hingga upayanya agar anaknya dapat berjalan.

Husna, ibu rumah tangga berusia 27 tahun asal Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh, mengaku saat ini hidupnya dia fokuskan kepada putrinya yang berusia dua tahun.

Bagaimana tidak, buah hati pertamanya Husnul Faina yang kini berusia dua tahun mengalami Congenital Rubella Syndrome (CRS).

Congenital Rubella Syndrome (CRS) ialah infeksi pada janin didalam kandungan, yang diakibatkan oleh virus rubella.

"Saat itu saya sedang hamil anak pertama (Husnul), usia kehamilan baru berjalan dua bulan, badan saya panas dan mengeluarkan ruam-ruam merah, saya pikir panas biasa, rupanya itu virus rubella dan baru diketahui ketika husnul lahir," kata Husna, Ibu dari anak yang terkena dampak rubella, Rabu (19/09), kepada Hidayatullah, wartawan Aceh, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Husnul Faina (2), merupakan korban dari Congenital Rubella Syndrome (CRS), sejak lahir berbagai kecacatan permanen sudah mendarah daging dalam tubuhnya, yakni memiliki jantung dan otak yang lebih kecil dari manusia umumnya, telinga yang tidak bisa mendengar, mata yang tidak bisa melihat, sampai kaki yang sampai kini masih susah untuk berdiri.

"Sejak Husnul lahir saya sudah membawa dia berobat kemana-mana, sampai waktu dia harus di operasi mata, di Medan Sumatera Utara, kala itu saya sedang dalam posisi hamil anak kedua, tapi saya tidak peduli, anak saya harus sehat seperti anak normal lainnya," kata Husna, dengan nada terisak tangis karena mengingat nasib anaknya.