8 Upaya Kesehatan Lingkungan Pada Korban Gempa dan Tsunami

Tim Basarnas dibantu warga mengangkat jenazah saat evakuasi pascagempa di Kompleks Perumahan Nasional Kelurahan Balaroa, Kota Palu, Sulawesi Tengah
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Darwin Fatir

VIVA – Gempa dan tsunami yang menghantam Donggala dan Palu menyisakan duka yang tak terhingga. Tak sedikit korban yang selamat harus berjuang menjalani proses penyembuhan demi bertahan hidup.

Kebut Pembangunan Pasca Gempa-Tsunami di Sulteng, Lebih 5 Ribu Huntap Disiapkan

"Prinsip dasar penanganan korban gempa: jenazah yang ditemukan segera dikubur, korban luka atau sakit segera diobati, dan masyarakat di pengungsian harus tetap sehat," ujar Advisor Tim Medis FKUI/RSCM-UI, dr.Ari F Syam, 

Berikut 8 upaya kesehatan di lingkungan para pengungsi yang dipaparkan oleh dokter Ari, dikutip VIVA pada Selasa 2 Oktober 2018.

COVID-19 Menuju Endemi, Aturan Wajib Masker Akan Dihapus?

1. Makan dan minum

Para pengungsi harus mendapat makanan dan minuman yang cukup selama berada di pengungsian, ini juga membuat mereka tenang karena kebutuhan hidup dasarnya dipenuhi. Pengadaan sembako pada lokasi pengungsian dengan jumlah besar harus dikawal oleh militer.

Update COVID-19 Hari Ini 6 Maret 2022: Kasus Positif Tambah 24.867

 2. Dapur dan air bersih

Dapur-dapur umum yang tersedia selalu mendapat suplai bahan makanan dan air bersih yang memadai untuk masak dan minum. Usahakan makanan yang dikonsumsi dalam keadaan segar. 

3. Alas tidur yang memadai

Usahakan agar kondisi tempat pengungsian dibuat senyaman mungkin. Tersedia alas tidur yang memadai dan juga selimut agar tubuh para pengungsi terutama orang tua dan anak-anak tetap terlindungi terutama dari angin malam.

4. Kebersihan lingkungan

Kebersihan lingkungan pengungsian selalu terjaga dengan tersedianya tempat-tempat sampah di sekitar lokasi pengungsian. Termasuk bangkai binatang harus dikubur untuk menjaga lingkungan pengungsian tetap sehat.

5. Persediaan air cukup

Sarana MCK yang memadai dengan persediaan air yang cukup tentu juga tersedianya sabun dan peralatan mandi .

6. Suplemen tambahan

Para pengungsi khususnya anak-anak dan orang tua diberikan suplemen yang berisi multivitamin dan mineral mengingat keterbatasan makanan dan minuman dengan zat gizi yang lengkap yang bisa dikonsumsi sehari-hari.

7. Terapi trauma

Bagi anak-anak perlu upaya untuk melakukan trauma healing dengan pengadaan buku-buku bacaan, mainan anak-anak dan kelompok-kelompok bermain untuk anak-anak.

Untuk pasien usia lanjut perlu adanya kegiatan seperti alat sulam, melakukan aktifitas pengajian bersama-sama dan lainnya yang membuat para orang usia lanjut ini tetap selalu berpikir.

Acara-acara kesenian yang menjadi favorit masyarakat sekitar juga diusahakan hadir secara berkala untuk mengatasi kejenuhan dan mengurangi kesedihan para pengungsi.

8. Tempat ibadah

Sarana dan prasarana untuk ibadah harus diadakan agar masyarakat bisa berkesempatan untuk berdoa dan tetap sabar dalam menghadapi cobaan ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya