Kerajinan Kerja, Banyak Milenial Terserang Nyeri Sendi

Ilustrasi nyeri sendi dan nyeri otot.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Permasalahan sendi belakangan kerap terjadi pada usia produktif. Berdasarkan data dari RISKESDAS 2018, prevalensi penyakit sendi di Indonesia tercatat sekitar 7,3 persen, sehingga osteoarthritis (OA) atau radang sendi, menjadi penyakit sendi yang umum terjadi. 

Sudah Masuk Usia 40 Tahun, Waspada Nyeri Sendi

Meski sering dikaitkan dengan pertambahan usia, atau dikenal sebagai penyakit degeneratif, penyakit sendi telah terjadi pada masyarakat di rentang usia 15-24 tahun (angka prevalensi sekitar 1,3 persen). Angka prevalensi terus meningkat pada rentang usia 24-35 tahun (3,1 persen), dan rentang usia 35-44 tahun (6,3 persen). Jika ditelaah lebih lanjut, rentang usia tersebut mengacu pada usia milnial yang produktif.

Tak jarang, penyakit sendi, khususnya osteoarthritis, dilaporkan sebagai salah satu penyebab tidak langsung menurunnya produktivitas kerja. Meski sering dianggap sepele, penyakit sendi khususnya osteoartritis, dapat dikategorikan sebagai salah satu hambatan dalam beraktivitas.

Deretan Vitamin untuk Atasi Nyeri Sendi

"Penyakit nyeri sendi yang tidak ditangani secara serius tentu dapat mengganggu kualitas hidup. Sejalan dengan data yang menyatakan bahwa osteoarthritis diperkirakan akan menjadi penyebab ketidakberdayaan keempat di dunia pada tahun 2020," ujar Evi K. Santoso, Vice President Marketing Consumer Intensive Care Combiphar, di kawasan Kasablanka Jakarta, Kamis 1 Agustus 2019.

Permasalahan osteoarthritis semakin dekat dengan penduduk usia produktif di Indonesia, karena Indonesia dinobatkan sebagai negara ketiga yang paling buruk keseimbangan antara kerja dan kehidupan, dengan angka mencapai 14,3 persen penduduk usia produktif yang bekerja lebih dari 60 jam atau minggu.

dr Zaidul Akbar: Jenis Kaldu ini Atasi Nyeri Sendi hingga Usus Bocor

Ditemui di tempat yang sama, dr. Deasy Erika, Sp. KFR, dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi, menjelaskan, faktor genetik dan kelebihan berat badan, gaya hidup tidak sehat, kurang aktif bergerak dan cedera, juga bisa menjadi beberapa faktor pendorong osteoarthritis pada usia produktif.

"Cedera terkesan dekat dengan orang yang sering melakukan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi, padahal cedera dapat terjadi saat kita melakukan kegiatan sehari-hari," katanya.

Beberapa contoh di antaranya, cedera karena salah posisi saat mengangkat beban berat, seperti mengangkat koper saat bepergian, atau menggendong anak. Selain itu, berdiri dalam waktu lama pada orang-orang yang memiliki berat badan berlebih juga dapat memicu cedera sendi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya