5 Hal Penting Harus Kamu Tahu Jika Terpapar Sisa Gas Air Mata

Ilustrasi polisi saat menembaki gas air mata
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVA – Pasca aksi demo yang berlangsung hingga malam masih menyisakan sisa gas air mata. Gas air mata tersebut sebelumnya disemprotkan kepada para pendemo untuk membubarkan aksi menjelang malam hari.

Sisa gas air mata tentu saja tak langsung hilang menguap di udara, terlebih dengan kadar yang cukup banyak. Bagi kamu yang harus melewati kawasan yang sempat menjadi lokasi demonstrasi, sebaiknya mempersiapkan beberapa hal berikut jika terpapar sisa gas air mata, dikutip dari berbagai sumber, Rabu 25 September 2019.

Baca Juga: Tyna Kanna Mirdad Blak-blakan Cerita Organ Intim

Tahan nafas

Menghirup gas air mata akan menyebabkan rasa sakit di dada yang sangat kuat. Tak sedikit juga yang memicu muntah. Untuk itu disarankan tahan nafas sebentar jika harus melewati kawasan dengan sisa gas air mata.

Tutup mata

Jangan sampai mata terbuka saat melewati kawasan tersebut. Partikel kecil dari gas air mata bisa membuat efek perih pada mata.

Basuh wajah dari air mengalir

Soal Gas Air Mata saat Bentrok Warga vs Polisi di Pulau Rempang, Mahfud MD Bilang Begini

Pastikan membasuh wajah menggunakan air dingin yang mengalir langsung. Air dingin membuat pori-pori tidak me?ebar sehingga mencegah gas air mata terserap kulit.

Gunakan susu

Dalih Polri Sebut Warga Kena Gas Air Mata di Pulau Rempang Gegara Tertiup Angin

Susu sangat direkomendasikan untuk membasuh area mata yang terpapar gas air mata. Tuangkan susu ke gelas kecil lalu tekan gelas ke mata untuk menetralisirnya.

Gunakan baking soda

Bentrok Warga vs Aparat di Pulau Rempang, Polisi Bantah Tembakkan Gas Air Mata ke Sekolah

Campuran air dan baking soda juga ampuh untuk menghilangkan nyeri pasca terpapar gas air mata. Basuh pada tubuh yang terasa nyeri untuk menetralkan bahan kimianya.

Protes Petani di India (Doc: The Sundaily)

Ribuan Petani di India Turun ke Jalan Bawa Buldoser, Protes UU Pertanian

Ribuan Petani di India gagal mencapai kesepakatan dengan pemerintah mengenai tuntutan mereka terhadap harga hasil panen yang lebih tinggi.

img_title
VIVA.co.id
22 Februari 2024