Pare Baik Dikonsumsi Penderita Diabetes, Ini Faktanya

Pare.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Sebagian orang meghindari mengonsumsi pare karena rasanya yang pahit. Namun, beberapa orang lainnya, justru percaya bahwa di balik rasanya yang pahit, pare juga punya manfaat untuk kesehatan. 

Dorman Borisman Sempat Amputasi Kaki Sebelum Meninggal Dunia

Salah satu kabar yang banyak beredar menyebutkan bahwa konsumsi pare baik untuk orang dengan diabetes. Rasa pahit yang ada pada pare dipercaya mampu mengendalikan gula darah penderita diabetes. Tapi, benarkah demikian? 

"Kalau dia bisa mengendalikan itu betul. Tapi, kalau mengobati diabetes maka itu mitos," ungkap dokter spesialis gizi dr. Ida Gunawan SpGK(K), dalam tayangan Ayo Hidup Sehat di tvOne, Senin, 9 Desember 2019. 

9 Karbohidrat yang Sehat dan Aman untuk Penderita Diabetes, Bebas Khawatir Gula Darah Naik!

Ida menjelaskan, dalam pengendalian gula darah pada diabetes umumnya dikenal ada empat pilar, yang salah satunya ialah mengelola asupan makanan. Ia mengatakan bahwa bagi orang dengan diabetes sangat dianjurkan untuk mengonsumsi makanan tinggi serat. 

"Pare ini seratnya bagus, dia juga punya antioksidan alami di dalamnya dan itu bisa ikut menunjang atau mendukung dalam pengendalian gula darah. Tapi, mengobati tidak lho, ya," ungkap Ida. 

Disfungsi Ereksi Bukan Cuma Masalah Pria Tua! Kenali 5 Faktor Pemicunya di Usia 20-an

Selain itu, Ida juga mengatakan bahwa pare mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Ini karena kandungan pare yang kaya akan antioksidan dan memiliki sejumlah vitamin, mulai dari vitamin A, B1, B2, B3, B9, dan vitamin C. 

"Selain itu, dia juga punya golongan fenol dan polifenol. Kemudian banyak sekali antioksidan lain yang ada di sana. Ada salah satunya menimbulkan rasa pahit di pare jadi kalau kita konsumsi secara teratur dan tentunya dengan gizi seimbang," kata Ida. 

Meski demikian, Ida mengatakan bahwa semua hal itu berdasarkan pada hewan coba seperti mencit dan juga kera. Dalam percobaan tersebut, pare memang secara signifikan mampu mengendalikan kadar gula darah. Namun demikian, penelitian pada manusia belum menemukan hasil yang signifikan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya