Ubi Madu Cilembu, Baik Bagi Penyakit Jantung dan Aman untuk Diabetes
- Antara/ Triono Subagyo
VIVA – Ubi dengan rasa manis seperti madu menjadi ciri yang khas dari ubi asal Desa Cilembu, Sumedang, Jawa Barat. Enggak heran, ubi ini lebih populer dengan sebutan ubi Cilembu.
Selain rasanya yang manis legit, ternyata ubi Cilembu punya beragam manfaat yang sangat baik untuk tubuh. Bahkan, bisa untuk mencegah kanker.
Menurut dokter spesialis gizi klinis dr. Dian Permatasari, MGizi, SpG, ubi Cilembu memiliki kandungan antioskidan, khususnya vitamin A yang tinggi yang dapat mencegah kanker. Kandungan antioksidan yang tinggi ini juga baik untuk penderita penyakit jantung.
"Untuk stroke, ada kandungan kolin juga di dalamnya," ujar Dian dalam tayangan Ayo Hidup Sehat di tvOne, Selasa, 17 Desember 2019.
Selain itu, kandungan antioksidan di dalam ubi Cilembu ini juga bisa membuat awet muda. Dian menjelaskan, antioksidan memiliki manfaat memperlambat penuaan. Di samping antioksidan, ubi Cilembu juga mengandung antiinflamasi yang bisa membantu meredakan peradangan dan kandungan kolin yang bisa membantu meredakan nyeri otot.
Bagi penderita diabetes, ubi Cilembu pun masih aman untuk dikonsumsi. Menurut Dian, ubi merupakan karbohidrat kompleks yang baik untuk diabetes. Selain itu, gula yang ada di dalam ubi Cilembu juga merupakan gula alami yang tidak berefek seburuk gula tambahan.
"Tapi, seberapa banyak yang boleh dikonsumsi harus diatur sesuai kebutuhan kalori penderita diabetes," kata Dian.
Ubi Cilembu juga bisa dijadikan pengganti nasi untuk penderita diabetes. Takarannya bisa disamakan dengan konsumsi nasi, misalnya 130 gram atau satu buah berukuran sedang.
Karena merupakan karohidrat kompleks, ubi Cilembu juga baik bagi mereka yang sedang ingin menurunkan berat badan. Ubi juga kaya serat sehingga bisa membuat kenyang lebih lama. Namun, jangan dikonsumsi secara berlebihan karena ubi termasuk makanan yang bisa merangsang buang angin.
Jangan Salah Kaprah, Ini Pola Makan Pasien Diabetes yang Perlu Dipatuhi
Pertama yang perlu diperhatikan pasien diabetes adalah jumlahnya yang harus terpenuhi baik secara kebutuhan kalori minimal atau kebutuhan kalori maksimal.
