WHO Sebut Pandemi Virus Corona Semakin Memburuk di Seluruh Dunia

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia alias WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyes
Sumber :

VIVA – Pandemi virus corona atau COVID-19 memang mereda di Eropa. Tetapi, semakin memburuk secara global dengan jumlah kasus positif diperkirakan mencapai 10 juta pada minggu depan dan jumlah kematian mencapai 500.000 jiwa. Demikian menurut Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Politisi Golkar Misbakhun Raih Gelar Doktor Ekonomi, Disertasi soal Peran DPR RI Masa Pandemi Covid

Berbicara melalui konferensi video dengan anggota komite Kesehatan Parlemen Eropa, Tedros mengatakan bahwa setelah pandemi selesai, dunia tidak boleh kembali ke keadaan sebelumnya. Tetapi, membangun new normal atau normal baru yang akan lebih sehat dan hijau, untuk membantu mencegah perubahan iklim. 

"Akan sangat sulit untuk mengatakan dengan pasti bahwa kami akan memiliki vaksin. Kami belum memiliki vaksin untuk virus corona. Jadi ketika ditemukan, berharap akan ditemukan, itu akan menjadi yang pertama," ujarnya dikutip Times of India, Jumat 26 Juni 2020. 

Kemenkes: COVID-19 Tidak Sepenuhnya Hilang, Masih Ada Potensi Muncul Varian Baru

Dia mengatakan, WHO sudah memiliki lebih dari 100 kandidat vaksin, dan hanya satu yang sudah berada pada tahap pengembangan lebih lanjut. 

"Berharap bahwa akan ada vaksin, perkiraannya adalah kita mungkin memiliki vaksin dalam satu tahun. Jika dipercepat, bahkan bisa kurang dari itu, tetapi dalam beberapa bulan. Itulah yang dikatakan para ilmuwan," tutur dia.

Kemenkes: Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Waspadai COVID-19 Varian KP.1 dan KP.2

Setelah pandemi berakhir, Dr Tedros mengatakan kepada komite, dunia seharusnya tidak kembali ke keadaan sebelumnya. Tetapi menjalani kehidupan normal baru untuk membantu mencegah perubahan iklim. 

Oleh karena itu, daripada mengharapkan vaksin yang belum diketahui kapan ditemukan. Akan lebih baik jika kita selalu menerapkan tindakan pencegahan, dengan selalu menggunakan masker ketika keluar rumah, rajin mencuci tangan atau membawa hand sanitizer, dan menjaga jarak di tempat-tempat umum. 

Ilustrasi paru-paru.

Kasus TB Melonjak Estimasi Hingga 1 Juta Lebih, Kemenkes Ungkap Alasannya

Kasus Tuberkulosis (TB) di Indonesia menempati urutan kedua terbanyak di dunia setelah India. Di tahun 2023 lalu, angka kasus TB di Indonesia tercatat sebanyak 969 ribu.

img_title
VIVA.co.id
6 Juni 2024