Kabar Gembira, Perkembangan Vaksin COVID-19 Sampai Tahap Akhir

Ilustrasi vaksin
Sumber :
  • Shutterstock / University of Oxford

VIVA – Pengembangan vaksin untuk virus corona atau COVID-19 di dunia, dilaporkan sudah mencapai tahap akhir. Salah satunya vaksin Sinovac dari China, yang sedang menyelesaikan percobaan pada manusia. 

Di sisi lain, Moderna, AstroZeneca, dan Covaxin, ketiganya sedang berlomba untuk melewati persidangan dan mencapai tahap akhir. Telah diketahui secara luas bahwa pemerintah di seluruh dunia menekan institusi medis negara masing-masing untuk menghasilkan vaksin lebih cepat.

China, sejauh ini memimpin perlombaan. Negara ini ingin menjadi yang pertama merilis vaksin untuk COVID-19.

Dalam sebuah wawancara dengan stasiun TV, jenderal besar dan ahli virologi negara mereka mengatakan, jika China menjadi negara pertama yang mengembangkan 'senjata' ini, hal itu tidak hanya menunjukkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi China, tapi juga citra negara tersebut. 

Lalu, ada ilmuwan Oxford di Inggris yang dilaporkan turut 'berlari' untuk mengembangkan vaksin, demikian menurut sebuah laporan, dikutip Times of India.

Kemudian Dewan Penelitian Medis India (ICMR), yang baru-baru ini membuat kontroversi karena mempublikasikan surat berisi batas waktu pengembangan vaksin pada 15 Agustus 2020. Otoritas medis kemudian mengklarifikasi, satu-satunya tujuan mereka hanyalah menyelesaikan uji klinis vaksin sesegera mungkin.

Tetapi mereka meyakinkan bahwa ini tidak berarti mereka terburu-buru melalui persidangan, tanpa hasil yang akurat. Dokumen-dokumen yang dilampirkan, menunjukkan masa uji coba selama 15 bulan.

Mengembangkan vaksin bukanlah proses yang mudah. Vaksin yang baik harus memenuhi tiga syarat penting, pertama aman, kedua menghasilkan respons yang aman dan tepat terhadap penyakit yang dimaksud. Terakhir, terjangkau untuk populasi sasaran.

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Kondisi Debitur Terdampak COVID-19 Kembali Normal
Menteri Kesehatan RI  Budi Gunadi Sadikin

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Penyakit arbovirosis atau infeksi yang disebabkan oleh sekelompok virus yang menyebar ke manusia melalui gigitan serangga, terus mengancam secara global. Termasuk DBD.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024