Menstruasi Dini Berisiko Kanker Payudara, Ini Pencegahannya

Kram perut seringkali dialami wanita saat periode menstruasi.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA – Penyebab pasti dari kanker payudara, hingga saat ini, belum diketahui secara pasti. Namun, beraga faktor dapat berpeluang besar memicu timbulnya sel kanker di payudara termasuk kondisi menstruasi dini.

Menurut data yang diambil dari Global Cancer Observatory 2018 dari World Health Organization (WHO), menunjukkan bahwa kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yaitu dengan jumlah 58.256 kasus atau 16,7 persen dari total 348.809 kasus kanker.

Salah satu risiko yang dianggap berperan besar adalah dari paparan hormon estrogen yang selalu diproduksi selama masa produktif seorang wanita.

Baca juga: 3 Olahraga Ini Bikin Pria Makin Garang di Ranjang, Awas Ketagihan!

"Semakin awal mestruasi atau makin lama menopause, merupakan faktor risiko kena kanker payudara. Bukan artinya yang pasti kena (kanker), tapi risikonya lebih besar," kata Medical Departemen PT Kalbe Farma Tbk, dr. Hastarita, dalam acara virtual yang diinisiasi Kalbe, beberapa waktu lalu.

Hastarita lebih lanjut menjelaskan, banyak penelitian yang sudah menemukan bukti tersebut, yakni usia kurang dari 11 tahun dengan risiko menopause yang lebih lama. Namun, jika menstruasi terjadi di usia lebih dari 15 tahun dan menopause terjadi lebih lama, maka risikonya pun sama.

"Kalau dari referensi penelitian, bahwa seseorang mensnya pertama pada usia kurang dari 11 tahun atau di atas 15 tahun bisa ada risiko 1,5 kali lebih besar. Kenapa? Kalau mensnya lebih cepat maka pajanan estrogen sedikit lebih lama, maka risiko kena kanker payudara makin besar," tutur Hastarita.

Diperlukan upaya pencegahan berupa deteksi dini untuk perempuan usia 30-50 tahun, sehingga dapat meminimalisasi terjadinya kanker payudara pada perempuan, khususnya di Indonesia.

Cegah Kanker, Ini Lima Cara Menjaga Kesehatan Payudara

Deteksi Dini Kanker Payudara dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu SADARI (perikSA payuDAra SendiRI) dan SADANIS (perikSA payuDAra kliNIS) melalui pemeriksaan USG atau Mamografi. 

"SADARI dengan berkaca sambil berdiri dan buka baju. Kenali payudara, angkat tangan ke atas dan beri penekanan di bagian dada. Periksa juga bagian ketiak, jangan lupa tekan puting payudara. Lakukan pada 7-15 hari setelah menstruasi," kata dia.

COVID-19 Perburuk Kondisi Pasien Kanker, Ahli: Jalan Keluarnya Vaksin
Ilustrasi kanker

Jangan Salah, Begini Cara Pilih Pengobatan yang Tepat untuk Kanker

Ada berbagai jenis pengobatan kanker. Mulai dari dilakukan bedah, radiasi, kemoterapi, atau bisa dengan kombinasi.

img_title
VIVA.co.id
19 Februari 2022