Ilmuwan China Klaim Virus Corona Buatan Lab di Wuhan

Virus corona COVID-19.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Seorang ahli virologi Shina membuat klaim yang mengejutkan. Dia mengatakan kalau virus corona diciptakan di laboratorium di Wuhan, China. Dia juga berjanji akan mempublikasikan bukti yang mendukung dugaannya.

Dr Li Meng Yan, seorang peneliti di Hong Kong Scholl of Public Health, sebelumnya juga membuat tuduhan bahwa pemerintah Beijing berusaha menutupi wabah di Wuhan. Sang whistleblower itu mengatakan, dia merupakan salah satu di antara orang pertama di China yang meneliti penyakit mirip pneumonia itu setelah mulai muncul di China timur akhir tahun lalu.

Tapi, saat kasusnya terus meningkat signifikan, dia diminta untuk tutup mulut dan berhati-hati.

"Kita akan mendapat masalah dan akan hilang," ujarnya mengulang apa yang dikatakan pengawasnya saat itu.

Baca juga: Cara Bedakan Batuk Pilek Biasa dan COVID-19 pada Anak

Dikutip dari laman Mirror, Dr Li muncul di program Loose Women ITV beberapa waktu lalu dan mengatakan kalau dia punya bukti virus mematikan itu dibuat oleh manusia.

"Urutan genomnya seperti sidik jari. Berdasarkan itu Anda bisa mengidentifikasi hal-hal ini. Menggunakan ini aku akan mengatakan kepada orang-orang kenapa ini datang dari lab di China, kenapa merekalah yang menciptakannya," ujarnya.

"Siapapun, meskipun Anda tidak punya pengetahuan biologi, akan bisa membacanya, dan memeriksanya dan mengidentifikasi serta memverifikasinya sendiri," lanjut dia.

Restrukturisasi Kredit Berakhir, Bank Mandiri: Kondisi Debitur Terdampak COVID-19 Kembali Normal

Dr Li terbang ke AS dari Hong Kong awal tahun ini karena menduga pemerintah Beijing mencoba untuk membungkamnya. Sebelumnya dia mengklaim kalau virus yang sudah membunuh sekitar 913.290 nyawa di dunia berasal dari fasilitas Tentara Pembebasan Rakyat (People's Liberation Army).

Saat melakukan riset, dia mengklaim bahwa dia melacak wabah ke PLA, demikian laporan Taiwan News. Tapi menurut Li, pemerintah China mencoba untuk mendiskreditkannya bahkan sebelum dia melarikan diri keluar negeri.

Program Restrukturisasi Kredit Terdampak COVID-19 Berakhir, OJK Ungkap Alasan Tak Diperpanjang

Baca juga: Staysolation, Solusi Isolasi Mandiri Cegah Penularan di Rumah Tangga

"Mereka menghapus semua informasi saya dan mereka juga mengatakan kepada orang-orang untuk menyebarkan rumor mengenai saya. Bahwa saya pembohong, saya tidak tahu apa-apa, saya hanya membunuh hamster di lab," kata dia.

Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

Pemerintah China dengan tegas membantah tuduhan Li dan mengatakan bahwa WHO sudah menyatakan bahwa virus corona bukan buatan manusia. Para ilmuwan yang meneliti urutan genetik juga mengatakan virus tersebut kemungkinan besar berkembang pada kelelawar sebelum loncat ke manusia.

Ilustrasi vaksin.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Vaksin merek AstraZeneca diketahui juga digunakan di Indonesia saat pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024