Dokter Zaidul Akbar Sebut Kita Konsumsi Racun Setiap Hari

Dokter Zaidul Akbar.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Konsumsi gula berlebih memang menjadi biang kerok dari banyak masalah kesehatan. Tapi sayangnya, zat yang memberikan rasa manis pada makanan dan minuman ini tidak bisa dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. 

SKENA Jadi Ajang Berbagi Wawasan Bagi UMKM

Meski dampaknya tidak dirasakan secara langsung, namun konsumsi gula berlebih dikaitkan dengan banyak risiko penyakit, seperti kenaikan berat badan atau obesitas, mengganggu sistem kardiovaskular, dan meningkatkan risiko diabetes. 

Selain itu, konsumsi makanan atau minuman manis yang melebihi takaran juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, merusak fungsi otak, penuaan dini, mempercepat penurunan fungsi kognitif, dan masih banyak lagi. 

Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tidak jauh berbeda, dr. Zaidul Akbar juga mengemukakan hal yang sama. Dalam sebuah video yang diunggah di Instagram, dokter yang kerap dipanggil ustaz itu ikut membeberkan dampak negatif dari konsumsi gula. 

"Dulu orang tua kita kalau minum teh manis karena gula itu susah didapat, minumnya pake teh tawar, kopinya kopi pahit," ujarnya dalam video yang diunggah di Instagram @yukbelajarjsr, dikutip VIVA, Kamis 4 Februari 2021. 

Waspada Kolesterol Naik Usai Lebaran! Ini Rahasia dr Zaidul Akbar Atasi Kolesterol Tinggi

Namun, menurut Zaidul, lain dulu lain sekarang. Kini, konsumsi gula terutama gula pasir bahkan sudah tidak terkontrol lagi. 

"Kalau sekarang, coba deh temen-temen coba ngitung, satu hari berapa sendok makan gula pasir yang masuk ke badan kita?" tanya dia. 

Bahkan, saking berbahayanya gula bagi tubuh dan kesehatan, dokter Zaidul Akbar menyebutkan kalau gula adalah racun

"Dan kalau boleh saya katakan, sugar is a poison. Gula itu racun sebenarnya. Gula pasir ya yang putih itu lho," tuturnya. 

Demi menjaga kesehatan, Zaidul Akbar bahkan menyarankan untuk berhenti mengonsumsi gula. 

"Jadi, boleh gak kita makan itu? Kalau saya sarankan di-stop lah. Dan ini berulang kali saya sarankan secara sains memang menjelaskan itu," tutup dr. Zaidul Akbar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya