Vaksin COVID-19 AstraZeneca Dikebut Pemerintah, Ada Apa?

Vaksin COVID-19.
Sumber :
  • Johns Hopkins Medicine

VIVA – Pemerintah ngebut dalam memberikan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut, hal tersebut berkaitan dengan masa kadaluwarsa vaksin yang akan segera tiba sehingga harus segera digunakan ke masyarakat.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

Menkes Budi mengatakan, kadaluwarsa vaksin AstraZeneca itu sampai akhir Mei untuk yang 1,1 juta dosis. Itu sebabnya, vaksinasi dengan produk AstraZeneca terkonsentrasi supaya cepat terlaksana.

“Lihat track record-nya, siapa yang paling cepat itu Bali, Jawa Timur dan juga TNI Polri. Jadi TNI Polri kita kasih itu (vaksin) 200 ribu untuk bisa cepat diselesaikan,” katanya, dikutip dari keterangan persnya, Jumat, 26 Maret 2021.

Terpopuler: Kebiasaan yang Tidak Boleh Dilakukan di Mekkah sampai Alasan ke BaliSpirit Festival

Saat ini targetnya diupayakan sebanyak 500 ribu dosis per hari bisa diberikan dalam minggu ini. Dengan begitu, sebanyak 1 juta dosis diupayakan selesai dengan cepat.

Terkait target-target vaksinasi 1 juta per hari, masih ada kendala dari ketersediaan vaksin. Budi menjelaskan, ketersediaan vaksin butuh 365 juta suntik untuk 181,5 juta orang. Itu merupakan hitungan dirata-rata untuk penyuntikan satu juta sehari.

Kemenkes Luncurkan SISP Healthcare, Misinya Ingin Hilangkan Penyakit Kanker

Namun, ada keterbatasan di jumlah vaksinnya juga. Misal, jumlah vaksin di Januari-Februari hanya ada 3 juta dosis, maka vaksin tidak akan dihabiskan dalam 1 hari 1 juta vaksin.

Itu sebabnya, secara perlahan, pace (kecepatan) vaksinasi disesuaikan dengan ketersediaan vaksin. Dari bulan Januari sampai Maret, perlahan dinaikkan target vaksinasi ke 100 ribu per hari agar pas 3 juta dosis selesai dalam 6 minggu.

Untuk Maret dan April, ada 15 juta per bulan. Jadi kalau dibagi tiga, 30 hari 500 ribu per hari.

“Barulah di Bulan Mei sampai Juni naik ke 25 juta dosis, sehingga bisa dilakukan penyuntikan sampai 750 ribu per hari. Mulai bulan Juli itu 50 juta, sehingga bisa dilakukan penyuntikan 1,5 juta per hari.” jelas Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Resmikan Pendidikan Dokter Spesialis, Jokowi: Banyak Keluhan dari Daerah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSP-PU) di Rumah Sakit Anak dan Bunda (R

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024