Dislipidemia, Kelainan Kolesterol Picu Stroke Hingga Penyakit Jantung

Stroke
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Banyak yang menganggap sepele mengenai dislipidemia alias kelainan kadar kolesterol di dalam tubuh. Padahal, kolesterol tinggi yang termasuk sebagai penyakit kardiovaskular dapat berakibat fatal, seperti penyakit jantung hingga stroke yang berujung pada kematian.

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Menurut estimasi WHO, penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian terbanyak di Indonesia pada tahun 2016, yakni 35 persen dari seluruh kematian.

Menurut penelitian Hussain dkk penyebab terbanyak dari penyakit jantung koroner yang fatal di Indonesia pada laki-laki adalah merokok (28,0%), hipertensi (20,1%), kolesterol tinggi (7,7%), kelebihan berat badan (7,7%), dan diabetes (6,4%) sedangkan pada perempuan adalah hipertensi (24,1%), kolesterol tinggi (16,7%), kelebihan berat badan (12,1%), Diabetes (12,0%), dan merokok (1,3%).

5 Efek Samping Kol Goreng Bagi Kesehatan yang Perlu Diwaspadai, Bisa Memicu Kanker

"Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lemak yang ditandai dengan peningkatan kadar kolesterol total, peningkatan Low Density Lipoprotein (LDL), peningkatan kadar trigliserida serta penurunan High Density Lipoprotein (HDL)," ujar Ketua Divisi Endokrin Metabolik dan Diabetes, Departemen Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD, KEMD, dalam acara virtual, baru-baru ini.

Di Indonesia, prevalensi Dislipidemia yang didefinisikan sebagai kolesterol total ≥160 mg/dl adalah sekitar 36 persen,  di mana 33,1 persen pada laki-laki dan 38,2 persen pada perempuan berusia ≥25 tahun. Sementara dari penelitian, tercatat bahwa suku Minangkabau memiliki kadar kolesterol total tertinggi di Indonesia di atas 200 mg yakni sebesar 24,8.

5 Minuman Herbal Penjaga Kolesterol Tetap Terkendali

"Ada yang enggak ada keluhan, ada yang sudah sampai kena stroke dan sebagainya," tuturnya.

Sementara, pasien dengan Diabetes memiliki peningkatan morbiditas dan mortalitas kardiovaskular hingga 2-4 kali lipat. Parahnya lagi, peningkatan kematian 1,5 – 3,6 kali lipat kematian akibat komplikasi penyakit ini. Sebagian besar penyakit kardiovaskular pada diabetes diakibatkan penyakit kardiovaskular aterosklerotik yang semakin meningkat setiap tahunnya.

“Kenaikan kolesterol LDL pada Dislipidemia berhubungan langsung dengan penyakit kardiovaskular aterosklerotik (Athersclerotic Cardiovascular Disease/ASCVD). Penyakit kardiovaskular aterosklerotik merupakan penyebab utama penyakit kardiovaskular yang bertanggung jawab atas lebih dari 4 juta kematian di Eropa setiap tahunnya,” katanya lagi.

Ia menekankan bahwa pengelolaan dislipidemia memerlukan strategi yang komprehensif yang tidak hanya mengendalikan kadar lipid namun juga faktor metabolik lainnya seperti hipertensi, Diabetes dan obesitas.

Pengobatan terdiri dari terapi non farmakologis seperti aktivitas fisik, nutirsi, penurunan berat badan, dan berhenti merokok, serta terapi farmakologis melalui obat anti lipid.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya