Jangan Sepelekan, 3 Permasalahan Utama Miss V Ganggu Gairah Seksual

Ilustrasi vagina
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Sejak balita, perempuan telah dihadapi dengan risiko-risiko masalah kesehatan pada organ reproduksi seperti perlekatan maupun tertutupnya bibir kemaluan. Menginjak masa remaja, perempuan juga sering mengeluhkan rasa nyeri selama haid dan keputihan berulang. Keluhan-keluhan.

5 Mitos Tentang Masturbasi, Benarkah Bisa Hilangkan Keperawanan?

Dokter Spesialis Obgin, Dr. Alfa P. Meutia, SpOG(K) Urogin dari Layanan Uroginekologi RSU Bunda Jakarta menyampaikan, Feminine Issues atau permasalahan kesehatan pada perempuan terjadi di berbagai usia mulai dari masa kanak-kanak hingga lanjut usia. Keluhan-keluhan tersebut berlanjut hingga memasuki masa kehamilan sampai masa menopause.  

“Diperlukan beragam penanganan terkini untuk feminine issues pada berbagai usia, mulai dari intervensi perilaku, latihan otot, hingga pembedahan," ujarnya dalam acara virtual peluncuran Femilift, beberapa waktu lalu.

Terpopuler: Hal yang Dilakukan Suami Jika Istri Hyperseks sampai Bahaya Pijat Perbesar Penis

Apa saja bentuk keluhan dan penanganan untuk area kewanitaan ya? Berikut rangkumannya.

Sulit kontrol buang air kecil

Bukan Cuma Biar Adem, Tidur Telanjang Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan

Pada masa kehamilan, seorang perempuan sering merasa kesulitan dalam mengontrol frekuensi buang air kecil. Hal ini juga terjadi pada perempuan lansia yang perlu menggunakan popok dalam kegiatan sehari-harinya. 

Salah satu contoh intervensi perilaku dan latihan otot bagi perempuan adalah dengan senam kegel. Latihan ini sudah terbukti baik untuk mencegah beragam keluhan kewanitaan seperti nyeri haid hingga sulit mengontrol frekuensi buang air kecil.

"Contoh paling sederhana yang dapat perempuan lakukan secara mandiri di rumah adalah dengan melakukan Senam Kegel untuk melatih otot dasar panggul. Perempuan juga disarankan untuk berkemih secara rutin untuk melatih kandung kemih agar tidak penuh serta melakukan penurunan berat badan yang ideal," tutur dokter Alfa.

Vagina kering dan lecet

Memasuki masa usia produktif, perempuan sering mengalami keluhan pada organ kewanitaannya. Tak dipungkiri, kondisi vagina yang kering dapat terjadi di usia berapa pun, akibat penurunan kadar estrogen. Kondisi ini menimbulkan rasa nyeri saat berhubungan dan lecet pada epitel vagina. 

Selain itu, beberapa perempuan pasca menopause mengalami atrofi vagina yang dapat menyebabkan gangguan fungsi seksual dan penurunan kualitas hidup. Bagi feminine issues yang serius, diperlukan pemeriksaan penunjang dan tindakan untuk menuntaskan masalah-masalah tersebut.

Salah satu tindakan yang sering menjadi solusi dari masalah kesehatan pada perempuan adalah FemiLift atau prosedur laser vaginal yang bersifat non-invasif.

"Perawatan ini juga tidak memerlukan rawat inap dan pembedahan, dan cenderung memiliki rasa sakit yang minimal, dimana menggunakan laser CO2 yang menstimulasi produksi kolagen dan elastin," kata dia.

Vagina longgar

Salah satu keluhan yang sering dirasakan adalah keluhan vagina melonggar. Hal tersebut dikarenakan oleh penambahan usia, aktivitas seksual, persalinan, maupun kondisi menopause. Dokter Alfa menyebut tindakan yang sering menjadi solusi dari masalah kesehatan pada perempuan adalah Laser Vagina Tightening.

Laser Vagina Tightening (LVT) yang tersedia di Layanan Uroginekologi RSU Bunda Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat, merupakan suatu prosedur yang menggunakan teknologi CO2 Pixel Laser untuk mengatasi keluhan pada vagina perempuan.

LVT termasuk ke dalam prosedur dengan invasi yang minimal, memiliki efek termal yang lebih lama, serta memiliki waktu penyembuhan yang singkat. 

"Rata-rata waktu pemulihan dari prosedur LVT ini adalah sekitar 3 hingga 5 hari, sehingga para perempuan dapat segera kembali ke aktivitas normalnya," kata dokter Alfa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya