Curhat Rumah Sakit Hadapi Lonjakan COVID-19

Ilustrasi virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Dimulai pada Juli 2021 lalu, Indonesia tengah menghadapi gelombang kedua penyebaran COVID-19. Bahkan, angka kasus harian tertinggi pernah mencapai angka 50 ribu, yang diduga berkembang pesat akibat virus corona varian Delta.

Parto Patrio Terbaring Lemah di RS Usai Operasi, Istri: Patah Hati Aku

Lonjakan kasus tersebut berdampak pada kapasitas rumah sakit. Sebagian besar rumah sakit penuh, bahkan tak sedikit pasien COVID-19 yang terpaksa harus menjalani isolasi mandiri di rumah karena tidak ada ketersediaan tempat.

Kondisi serupa turut dialami oleh Primaya Hospital. CEO Primaya Hospital, Leona A. Karnali, menceritakan, mereka menghadapi tantangan luar biasa, akibat lonjakan kasus COVID-19 yang tiba-tiba sebagai dampak varian Delta.

Eko Patrio Ungkap Sakit yang Diidap Parto Hingga Harus Dioperasi

"Walaupun kami sudah siap secara bed, tantangannya bukan hanya fasilitas," kata dia saat press conference '15 Tahun Primaya Hospital dan Kolaborasi Strategis dengan GE Healthcare, yang digelar virtual, Rabu, 25 Agustus 2021.

Leona menambahkan, tantangan paling besar yang harus dihadapi adalah terkait Sumber Daya Manusia (SDM).

Pemeriksaan Rutin, Raja Salman Sempat Dilarikan ke Rumah Sakit

"SDM juga tiba-tiba harus membantu pasien yang jumlahnya kemarin mungkin cuma 10, sekarang tiba-tiba 100. Jadi, kan harus cepat berubah dan meningkatkan kemampuannya masing-masing. Itu dari sisi SDM," kata dia.

Tantangan berikutnya menurut Leona adalah mengenai fasilitas yang sempat mengalami masalah. Dia mengatakan, rumah sakit tersebut harus berjuang untuk mendapatkan obat-obatan hingga oksigen.

"Tapi sudah kita lalui semuanya dengan baik, bekerja sama juga dengan pemerintahan sehingga semuanya bisa kita lalui. Tantangannya banyak. Terbesarnya adalah SDM tentunya," pungkasnya.

Mengenai layanan kesehatan sendiri, menurut Leona, Primaya Hospital memiliki lebih dari 75 layanan kesehatan, dengan 4 layanan unggulan yang didukung oleh peralatan medis dengan teknologi mutakhir.

"Layanan unggulan yang kami sediakan antara lain, Layanan Jantung dan Pembuluh Darah, Layanan Kanker, Layanan Ibu dan Anak, Layanan Trauma, serta Orthopedic, Spine, dan Sport Medicine," tutur Leona.

Berada dalam ruang diskusi yang sama, Strategic Solution Manager GE Healthcare Indonesia, Yuda Hadiprodjo, menjelaskan beberapa produk yang direkomendasikan untuk rumah sakit di Indonesia, di masa pandemi ini.

"Kalau kita bicara pandemi COVID-19, sebenarnya banyak produk-produk di GE Healthcare untuk mendukung tenaga kesehatan Indonesia," kata dia.

Yuda menambahkan, jika terinfeksi COVID-19, salah satu yang direkomendasikan adalah X-ray, foto thorax atau rontgen paru-paru. Lalu, jika ingin mengetahui lebih detail, bisa dengan CT scan.

"Kemudian kalau kita sampai dirawat ke kamar isolasi di RS, ada mobile X-ray, rontgen dalam bentuk mobile untuk menyamperi pasien sehingga pasien enggak perlu jalan ke radiologi, biar alatnya menyesuaikan ke kamar pasien," sambung dia.

"Lalu, ada alat untuk memonitor kesehatannya. (pasien COVID-19). Kita bisa lihat tekanan darahnya gimana, saturasi oksigennya gimana, kemudian kalau misalnya sampai ke ICU, ada ventilator untuk membantu pernapasan," terang Yuda Hadiprodjo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya