Vaksin Booster Memang Tingkatkan Antibodi, Tapi Ahli Pertanyakan Ini

Ilustrasi Penyuntikan Vaksin COVID-19.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Belakangan ini ramai dibicarakan bahwa suntikan vaksin COVID-19 dosis 1 dan 2, kekebalannya akan menurun setelah 6 bulan. Maka dari itu, perlu diberikan suntikan booster atau dosis ketiga, seperti yang dilakukan oleh beberapa negara lain.

Jangan Asal Gaya! Hati-Hati Penggunaan Sepatu Carbon Plated Buat Lari

Spesialis Penyakit Dalam, dr. Adityo Susilo, Sp.PD, KPTI, pun tidak memungkiri bahwa vaksin booster dapat memberikan respons kekebalan yang jauh lebih kuat.

"Memang fakta. Karena dengan alasan seperti inilah, makanya pertimbangan untuk booster itu disampaikan," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Senin, 30 Agustus 2021.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Namun, meski dengan diberikan vaksin booster dapat meningkatkan antibodi, tapi ada hal yang turut dipertanyakan oleh dokter Adityo.

"Meskipun faktanya jelas dengan booster antibodi bisa meningkat, tapi yang menjadi pertanyaan, apakah memang itu harus dilakukan?" tanya dia.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

"Bukankah dengan sel 'B' memori yang sudah terbentuk sebelumnya dengan dua dosis komplet vaksin yang sudah diberikan, itu juga akan mencukupi manakala yang bersangkutan harus terpapar dengan COVID-19. Nah, ini yang masih harus dipelajari. Tapi kalau booster ini akan meningkatkan kembali antibodi, itu fakta," tegas dia.

Lebih lanjut Adityo menanggapi isu yang beredar, benarkah pemberian suntikan vaksin booster atau dosis ketiga, dapat memberikan perlindungan 7-12 bulan?

"Saya kira kita belum ada yang bisa jawab pertanyaan ini. Karena untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu melihat data-data dan kita ikuti. Apakah betul demikian. Meskipun secara teori tentu kita berharap dengan dilakukan booster, antibodi yang terbentuk harapannya bisa lebih lama. Itu secara teoritis pembicaraannya seperti itu," kata dia.

"Tapi untuk bisa menjawab pertanyaan ini dengan lebih firm, kita perlu melihat fakta-faktanya. Dan faktanya kita belum bisa mengatakan, karena belum ada yang sampai di tahap itu saat ini," sambung dia.

Adityo menambahkan, vaksin COVID-19 diberikan tujuannya untuk meningkatkan tentara dalam tubuh. Dengan harapan pada saat kita tidak sengaja terpapar COVID-19, dalam tubuh kita sudah memiliki tentara yang cukup untuk bisa melawan.

Untuk itu, Adityo mengajak untuk bersama-sama mendukung program vaksinasi. Lalu, apakah kita perlu mendapatkan suntikan vaksin booster atau vaksin COVID-19 dosis ketiga ini?

"Untuk masalah booster, saya kira kita perlu mengikuti regulasi yang nanti akan dikeluarkan oleh pemerintah kita. Karena kita harus yakin dan percaya bahwa pemerintah akan menetapkan hal-hal yang baik untuk masyarakatnya," tuturnya.

"Tentunya dalam hal ini booster dan kita sudah melihat berita bahwa pemerintah sedang melakukan kajian untuk itu. Dan kita mendapatkan informasi yang saya belum tahu apakah ini betul atau tidak. Tapi setidaknya kalaupun akan diberikan booster untuk masyarakat umum, itu baru akan bisa dilaksanakan di awal tahun 2022. Kita tunggu bagaimana kelanjutan dari program ini," tutup dr. Adityo Susilo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya