Dokter: Orang Diabetes Umumnya Meninggal Karena Jantung dan Stroke

Ilustrasi tes diabetes.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Penyandang diabetes harus menjaga kadar gula darahnya agar tetap terkontrol. Hal itu untuk mencegah berbagai komplikasi dari penyakit ini yang dapat berakibat fatal bahkan mengancam nyawa. 

Istri Kenang Sosok Dorman Borisman, Bikin Haru Ungkap Hal Ini

Spesialis penyakit dalam, Dr. dr. Tri Juli Edi Tarigan Sp.PD, KEMD, FINASIM, bahkan mengatakan, kebanyakan penderita diabetes meninggal karena komplikasi penyakit jantung atau stroke, dan bukan karena diabetesnya sendiri. 

"Penyandang kencing manis umumnya meninggal karena penyakit jantung, stroke," ujarnya dalam tayangan Hidup Sehat tvOne, Senin 15 November 2021. 

Kondisi Terkini Betharia Sonata, Jalani Latihan Motorik Pasca Alami Gejala Stroke

"Sekarang kan diabetes penyebab cuci darah terbanyak, penyebab kebutaan terbanyak di luar infeksi, penyebab amputasi terbanyak di luar trauma. Jadi, memang jahat kencing manis ini," lanjut dia. 

Dengan fakta-fakta mengerikan tersebut, dokter Tri menyarankan, kalau bisa kita jangan sampai terkena diabetes. Lalu, apa saja yang harus dilakukan sebagai tindakan pencegahan? 

Sambil Menangis, Istri Cerita Temani Dorman Borisman di Saat-saat Terakhir

"Cek secara dini, kalaupun sudah terkena, periksa secara teratur, minum obat secara teratur. Jangan takut makan obat gula, ini suka ditakut-takutin. Minum obat kimia nanti ginjalnya rusak. Pemahaman itu justru salah," tegas dia. 

Menurut Tri, yang merusak ginjal bukanlah konsumsi obat kimia, melainkan jika gula darah, tensi dan kolesterol, dibiarkan tinggi berkepanjangan. 

"Obat gula itu (sudah) disesuaikan. Justru dengan gula darahnya turun, harapannya terlindungi dari cuci darah. Pemahamannya begitu yang bener," kata dia. 

Hal terpenting yang harus dilakukan pasien diabetes, menurut Tri adalah rutin melakukan aktivitas fisik. Seperti apa contohnya? 

"Yang penting itu banyak jalan, banyak gerak, naik tangga. Kemudian yang sudah bisa dilakukan sesuai dengan kondisi tubuhnya ya lakukan secara rutin, yang penting itu rutin. Jadi 30-50 menit per hari kalau bisa dalam seminggu dilakukan rutin 5-7 hari," terang dia. 

Lebih lanjut Tri menjelaskan, bagi penderita diabetes yang sudah terbiasa berolahraga, maka dia dapat melanjutkan aktivitas tersebut. Namun, porsinya harus diatur dan disesuaikan dengan kondisi tubuhnya. 

"Jadi intinya gerak, gerak, gerak. Apa saja yang bisa dilakukan, lakukan. Gak mesti dalam bentuk olahraga yang ada permainannya. Jalan kaki, berenang, sepeda, malah dianjurkan," pungkas dr. Tri Juli Edi Tarigan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya