- eatthis
VIVA – Penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD), merupakan kondisi yang serius. Kondisi ini terjadi ketika lemak menumpuk di organ hati, sehingga dapat menimbulkan risiko kesehatan yang membahayakan.
Makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari, memainkan peran penting dalam menempatkan organ hati dalam bahaya atau menjaga organ vital ini agar tetap sehat.
Sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Nutrition, menemukan bahwa konsumsi daging merah dikaitkan dengan peningkatan risiko pengembangan NAFD.
Melalui studi tersebut, peneliti dari Harvard Medical School dan Harvard TH Chan School of Public Health menganalisa data dari sekitar 78.000 wanita selama dua dekade.
Mereka menemukan, peserta yang mengonsumsi satu porsi atau kurang daging merah per minggu, secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk menderita NAFD dibanding mereka yang mengonsumsi lebih banyak dan mereka yang makan daging merah setiap hari (atau beberapa kali sehari) memiliki risiko terbesar.
Selain itu, para peneliti mengamati efek ini pada daging yag diproses dan tidak diproses. Meski mengonsumsi makanan utuh itu tidak menghindarkan seseorang dari risiko penyakit hati berlemak, namun mereka menyarankan, lebih baik memilih potongan daging yang belum diproses.
Makanan olahan mengundang banyak bahaya kesehatan, termasuk melemahkan imunitas dan meningkatkan peluang untuk mengembangkan berbagai penyakit kronis.
"Penelitian di masa depan diperlukan untuk benar-benar menilai peran daging merah utuh dan daging merah yang diproses di NAFLD," ujar penulis Skinny Liver dan ahli diet di Cleveland, Kristin Kirkpatrick MS, RDN, dilansir Eat This, Selasa 11 Januari 2022.
"Untuk saat ini, makanlah lebih banyak tanaman, kurangi karbohidrat olahan, gula dan makanan olahan. Dan nikmati daging merah dengan cara yang sama seperti Anda menikmati kue (sebagai camilan sesekali)," tutur dia.
Menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal Departemen Kesehatan dan Layanan, penyakit hati berlemak meningkatkan seseorang pada risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2.
NAFD sendiri hanya menunjukkan sedikit gejala, sehingga seseorang harus memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahuinya. Namun beberapa gejala yang bisa diwaspadai antara lain, kelelahan dan nyeri di sisi kanan atas perut.
