Menkes Tegaskan Vaksin Booster Cegah Ancaman Varian Baru COVID-19

Ilustrasi vaksin COVID-19.
Sumber :
  • dokumentasi kominfo

VIVA – Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan vaksin booster COVID-19 akan dimulai hari ini, Rabu, 12 Januari 2022 sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Program vaksin booster ini akan dilakukan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Deretan Penyakit Ini Rentan Dialami Jemaah Haji dan Umrah, Wajib Vaksin Sebelum ke Tanah Suci!

Sasaran vaksinasi booster ditujukan bagi masyarakat berusia 18 tahun ke atas dengan prioritas Lansia dan penderita imunokompromais dan sudah mendapatkan vaksin COVID-19 dosis lengkap, atau 2 kali suntik dan minimal 6 bulan setelah penyuntikan dua dosis.

Ilustrasi Vaksin COVID-19.

Photo :
  • Kaspersky
Menkes Ungkap Alasan Tingkat Stunting Indonesia Baru Turun 0,1 Persen

“Vaksinasi booster ini penting bagi seluruh rakyat Indonesia diberikan sebagai komitmen dari pemerintah, untuk melindungi seluruh masyarakat Indonesia dari ancaman COVID-19 dan termasuk varian-varian barunya,” kata Menkes Budi, dalam konferensi pers secara virtual, Selasa, 11 Januari 2022.

Pemerintah akan memberikan vaksin booster dengan mempertimbangkan ketersediaan vaksin yang ada di tahun ini. Pasalnya jenis vaksin booster akan berbeda dengan ketersediaan vaksin tahun lalu.

Dikabarkan Bakal Jadi Menkeu, Budi Gunadi Jawab Pingin Jadi Menteri Penerangan

Selain itu, pemerintah juga mempertimbangkan hasil riset yang dilakukan oleh para peneliti dalam negeri maupun luar negeri.

Kombinasi vaksin booster

Ilustrasi vaksin COVID-19

Photo :
  • ANTARA FOTO

Kombinasi vaksin booster yang akan diberikan mulai hari ini sesuai dengan pertimbangan para peneliti dalam dan luar negeri, serta sudah dikonfirmasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan  Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), antara lain:

Untuk penerima vaksin primer Sinovac atau vaksin dosis pertama dan kedua Sinovac akan diberikan vaksin booster setengah dosis Pfizer atau AstraZeneca.

Sedangkan penerima vaksin primer AstraZeneca atau vaksin dosis pertama dan kedua AstraZeneca akan diberikan vaksin booster setengah dosis Moderna.

“Ini adalah kombinasi awal vaksin booster yang akan kita berikan berdasarkan ketersediaan vaksin yang ada, dan juga hasil riset yang sudah disetujui oleh Badan POM dan ITAGI. Nantinya bisa berkembang tergantung kepada hasil riset baru yang masuk dan juga ketersediaan vaksin yang ada,” ucap Menkes Budi Gunadi Sadikin.

Jenis kombinasi vaksin booster 

Ilustrasi suntik vaksin

Photo :
  • Instagram @gojek24jam

Seluruh kombinasi ini, lanjut Menkes, sudah mendapatkan persetujuan dari BPOM dan juga rekomendasi dari ITAGI. Kombinasi vaksin booster juga sudah sesuai dengan rekomendasi WHO, di mana pemberian vaksin booster dapat menggunakan vaksin yang sejenis atau homolo,  atau juga bisa vaksin yang berbeda atau heterolog.

Heterolog diartikan sebagai vaksinasi booster yang menggunakan jenis vaksin berbeda dengan dosis pertama dan dosis kedua. Sementara Homolog merupakan vaksinasi booster dengan menggunakan jenis vaksin yang sama seperti vaksinasi dosis pertama dan kedua.

“Hal ini kembali diberikan keleluasaan kepada masing-masing negara untuk bisa menerapkan program vaksin booster yang sesuai dengan kondisi ketersediaan vaksin dan logistik, sesuai dengan masing-masing negara pelaksana pemberian vaksin booster,” ujar Menkes.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya