Keasikan WFH dan Main Gawai, Awas Nyeri Leher Mengintai

Ilustrasi nyeri leher.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pandemi COVID-19 memberi dampak pada berbagai aspek di kesehatan, termasuk tulang. Bagaimana tidak, kondisi pandemi membuat tubuh harus beradaptasi dengan situasi bekerja di rumah alias work from home (WFH) yang mana justru memicu gangguan pada tulang.

Baru 79 Persen Pemudik yang Kembali Menyebrang dari Sumatera ke Jawa

Dituturkan spesialis bedah ortopedi dan konsultan tulang belakang dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Didik Librianto, Sp.OT (K), keluhan pada masalah tulang kerap meningkat selama masa pandemi.

Sebabnya, tren WFH membuat banyak orang tak memperhatikan posisi bekerja yang tepat sehingga memicu nyeri leher dan di beberapa area tubuh lainnya.

Hari Pertama Masuk Usai Cuti Lebaran, Wali Kota Depok Sebut Kehadiran ASN Capai 90 Persen

"Saat bermain handphone, misal menonton video atau bermain media sosial  leher akan lebih menunduk dan biasanya terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama," ujar Dokter Didik, dalam acara virtual bersama RS Pondok Indah, Kamis 20 Januari 2022.

Tulang leher kerap menjadi keluhan utama akibat ukurannya yang lebih kecil dibanding tulang lain di tubuh. Terlebih, tulang leher cenderung paling fleksibel namun rupanya lebih rentan untuk cedera.

Puluhan ASN di Tangerang Terapkan WFH Usai Terjebak Macet Arus Balik Lebaran

Ilustrasi nyeri leher akibat asam urat.

Photo :
  • U-Report

"Cedera ringan yang berulang ini lama-lama menyebabkan bantalan yang volumenya kecil menjadi mudah sekali cedera," jelasnya.

Selain leher, bagian tulang belakang sendiri kerap menjadi keluhan para pasien yang datang konsultasi pada dokter Didik. Biasanya area yang dikeluhkan mencakup thorakal atau punggung tengah, dan lumbar atau pinggang. Ketiga area tersebut menjadi sasaran lantaran mendapat tekanan ketika duduk terlalu lama dengan posisi yang sama.

"Daerah ini paling banyak mendapat pressure saat melakukan kegiatan WFH seperti kegiatan bersama komputer, presentasi, meeting. Banyak yang melakukan meeting hingga berjam-jam, setelah itu masih harus mengetik atau mengerjakan tugas. Kadang-kadang tanpa istirahat," ungkap dokter yang praktik di RS Pondok Indah itu.

Di sisi lain, tulang leher sendiri memiliki fungsi besar dalam menopang dan menjaga postur tubuh serta saraf. Tak heran, ketika ketiga area tersebut bermasalah dapat menimbulkan masalah seperti leher kaku dan pegal, sakit yang menjalar dari leher, gangguan keseimbangan tubuh, hingga anggota gerak yang mulai melemah.

"Kelemahan anggota gerak itu di tangan biasanya. Telapak tangan menjadi lemah, mengancing baju sulit, memegang pulpen sering jatuh, tulisan tangan yang dulunya rapi sekarang jadi berantakan, itu adalah gejala awal dari gangguan di leher yang mengakibatkan otot kita menjadi lemah," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya