Awas, Nyeri di Tiga Bagian Ini Tanda Terinfeksi COVID-19 Omicron

Virus COVID-19 varian Omicron
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Kasus COVID-19 kian meningkat sejak munculnya varian Omicron, namun dengan gejala ringan yang sulit diprediksi. Rupanya, peneliti menemukan bahwa sakit di tiga bagian tubuh utama bisa menjadi tanda terinfeksi Omicron. Apa saja?

6 Tanda Kamu Terkena DBD, Kenali Gejalanya Sejak Dini agar Tidak Makin Fatal

Pemerintah masih mencantumkan batuk terus-menerus baru, kehilangan rasa dan penciuman, dan suhu tinggi sebagai tiga tanda peringatan klasik COVID-19.

Namun, gejala seperti pilek, sakit tenggorokan, dan kelelahan sudah tidak asing lagi bagi mereka yang mengidap penyakit tersebut. Apalagi, ketika varian baru virus bermunculan, dan vaksinasi telah diluncurkan, gejalanya telah berubah dari waktu ke waktu.

Nyeri-Pegal Usai Olahraga? Yuk Kenalan dengan DOMS

Omicron adalah jenis COVID yang paling dominan di Indonesia saat ini dan telah terbukti lebih ringan daripada varian lainnya, terutama pada yang divaksinasi. Terlebih, mungkin Anda mengalami beberapa rasa sakit di seluruh tubuh selama infeksi COVID-19.

Omicron varian baru Covid-19 (ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA/Shutterstock
Serupa Tapi Tidak Sama, Ini Perbedaan Penyakit Maag, Gerd, dan Tukak Lambung

Dr Charu Dutt Arora, dari Rumah Sakit Asian Institute of Medical Sciences di Faridabad, India, menjelaskan virus Omicron itu mengaktifkan reseptor rasa sakit di tubuh. Infeksi COVID-19 sendiri merangsang pelepasan hormon yang disebut sitokin, yang menyebabkan peradangan. 

"Sitokin mengarah pada pembentukan prostaglandin yang dikenal sebagai E2, yang mengaktifkan semua reseptor rasa sakit di tubuh. Ini seperti jalur sinyal dari sitokin ke prostaglandin E2 yang selanjutnya mengaktifkan jalur nyeri. Inilah sebabnya mengapa tiga area ini terluka selama COVID-19," kata dokter Arora, dikutip dari laman The Sun.

Nyeri Punggung Bawah
Di antara gejala yang tidak biasa yang harus diperhatikan, gejala yang dapat menyebabkan rasa sakit adalah nyeri punggung bawah, sakit kepala, sakit lutut, dan nyeri punggung bawah. Nyeri punggung bawah ditandai sebagai ciri Omicron pada bulan Desember 2021, saat pertama kali muncul di Afrika Selatan.

Butuh beberapa saat untuk penelitian untuk mengkonfirmasi tanda aneh itu. Sekarang, Studi Gejala COVID ZOE mencantumkan nyeri punggung bawah sebagai salah satu dari 20 gejala virus teratas saat ini.

Sakit kepala
Jika Anda bangun dengan sakit kepala membentur tanpa alasan yang jelas, jangan heran jika ternyata itu adalah COVID-19. Studi ZOE juga menemukan bahwa sakit kepala sangat umum bagi mereka yang memiliki COVID-19, mempengaruhi sekitar 67 persen dari mereka yang mengidap virus tersebut.

Jika Anda mengalami sakit kepala sendiri, mungkin ada banyak penjelasan lain. Tetapi jika dikombinasikan dengan gejala seperti bersin dan kelelahan, itu bisa jadi COVID.

Sakit Lutut
Sakit otot tentu bukan hal yang asing lagi jika dikaitkan dengan penyakit COVID-19. Dan Dr Arora mengklaim ini terutama di sekitar area lutut. Nyeri otot diyakini sebagai akibat dari peradangan yang dapat dirasakan melalui ligamen dan persendian.

Peter Whang, ahli bedah tulang belakang ortopedi Yale Medicine dan profesor di Yale University School of Medicine, juga mengatakan kepada Huffington Post bahwa sebagian besar rasa sakit COVID dirasakan di sekitar jaringan lunak dan persendian.

Untuk itu, penting agar menjalani vaksinasi agar mencegah paparan Omicron ataupun mencegah gejala berat apabila terinfeksi COVID-19. Hal itu menjadi tujuan dari Nestlé Indonesia mendukung program percepatan vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun, bekerja sama dengan pemerintah, dalam hal ini Kantor Staf Presiden Republik Indonesia. 

Berbagai dukungan yang diberikan, termasuk di dalamnya bersama salah satu brand Nestlé, Nestlé MILO turut memberikan dukungannya dengan membagikan 4 juta produk MILO UHT bagi 4.000 Sekolah Dasar di 50 kota di seluruh Indonesia.

Dukungan ini juga sebagai bentuk komitmen Nestlé MILO dalam mewujudkan anak Indonesia yang sehat, aktif dan berkarakter tangguh, terutama dalam menghadapi kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas yang mulai diterapkan di sekolah.

Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Jend. TNI (Purn.) Dr. Moeldoko menekankan pentingnya percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun.

Menyusul meningkatnya kasus COVID-19 pada anak-anak, Moeldoko menyampaikan, perlu ada kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk mendorong percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun. Kantor Staf Presiden Republik Indonesia telah bekerja sama dengan perusahaan makanan dan minuman Nestlé.

"Dengan mengadakan mini game, edukasi kesehatan, dan membagikan produk MILO. Saya berharap kerja sama dengan Nestlé ini bisa menjadi pendorong percepatan vaksinasi anak, sekaligus percontohan ke depan," tutur Moeldoko.

Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia, Ganesan Ampalavanar mengatakan bahwa Nestlé Indonesia mengapresiasi Kantor Staf Presiden Republik Indonesia yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk turut serta dalam menyukseskan program vaksinasi bagi anak usia Sekolah Dasar.

Hal ini juga merupakan bentuk dukungan kami demi mendorong optimalisasi PTM Terbatas yang sudah diadakan di sekolah-sekolah. 

"Harapannya, semoga melalui kegiatan serta produk yang kami sediakan, dapat membantu pemerintah dalam menciptakan suasana yang ceria pada pelaksanaan program vaksinasi di sekolah-sekolah," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Business Executive Officer Beverages Business Unit PT Nestlé Indonesia, Mirna Tri Handayani juga menyampaikan, dukungan yang Nestlé MILO berikan bersifat tambahan agar dapat semakin memotivasi anak-anak untuk semangat dalam mengikuti vaksinasi di sekolah.

Selain produk, kami juga menghadirkan beragam kegiatan menarik di 1.000 Sekolah Dasar mulai dari olahraga ringan sebelum vaksinasi bagi anak agar tetap tenang ketika di vaksinasi serta kelas nutrisi bagi para orang tua yang mendampingi anak. 

"Semoga dengan semangat gotong-royong bersama pemerintah ini dapat mempercepat terciptanya kekebalan kelompok dan kami bersyukur telah diberikan kesempatan untuk ikut berperan serta dalam upaya ini," bebernya.

Selain mendukung program vaksinasi pemerintah, Nestlé MILO juga konsisten menghadirkan berbagai olahraga di bawah payung gerakan MILO ACTIV Indonesia, seperti MILO Indonesia Virtual Race, MILO Football Clinic, hingga MILO Kuliah WhatsApp (Kulwap).

Melalui berbagai kegiatan yang dihadirkan ini, diharapkan dapat membantu mewujudkan anak usia 5-15 tahun yang aktif dan sehat baik fisik, kognitif, dan sosial/karakter, serta mengajarkan anak untuk mencintai olahraga sejak usia dini. 

"Mengingat usia ini merupakan periode pertumbuhan yang penting bagi anak. Kami percaya bahwa olahraga merupakan guru terbaik bagi anak untuk belajar nilai-nilai kehidupan seperti percaya diri, pantang menyerah, sportivitas, dan kerja sama tim,” tutup Mirna Tri Handayani.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya