Jangan Abai, Sering Konsumsi Daging Merah Picu Bahaya Ini

Ilustrasi daging merah.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Penyakit hati berlemak nonalkohol (NAFLD) bisa menjadi berita buruk yang serius. Apalagi, pemicunya dapat disebabkan oleh pola makan tertentu yang cenderung tinggi lemak seperti sering konsumsi daging merah.

5 Tips Pilih Camilan Sehat Buat Anak, Jangan Cuma Lezat Bun!

Kondisi penyakit hati tersebut artinya di mana lemak menumpuk di hati Anda, bisa jadi tidak berbahaya, atau bisa meningkat menjadi risiko kesehatan yang serius. Makanan dan minuman yang Anda konsumsi dapat memainkan peran penting dalam membuat hati Anda dalam bahaya atau membantu Anda menjaga organ vital ini tetap sehat

Terkini, penelitian baru menemukan bahwa makan daging merah dikaitkan dengan peningkatan risiko pengembangan penyakit hati. Hal itu diungkap dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Clinical Nutrition. Peneliti dari Harvard Medical School dan Harvard T.H. Chan School of Public Health melihat data dari sekitar 78.000 wanita selama periode dua dekade. 

Weekend ke Mana? Yuk, Nikmati Hidangan ala Gourmet Cocok Buat Temen Nongkrong

Mereka menemukan bahwa mereka yang makan satu porsi atau kurang daging merah per minggu secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk mendapatkan penyakit hati daripada mereka yang makan lebih banyak, dan mereka yang makan daging merah setiap hari (atau beberapa kali per hari) memiliki risiko terbesar.

Selain itu, para peneliti mengamati efek ini untuk daging yang diproses dan yang tidak diproses. Namun, meskipun mengonsumsi makanan utuh mungkin tidak membantu Anda menghindari risiko hati, jika Anda tetap ingin makan daging merah, maka Anda lebih baik memilih potongan yang belum diproses. 

Mengenal Tradisi Hantaran di Indonesia, Simbol Rasa Syukur dan Kasih Sayang

Makanan olahan memiliki banyak bahaya kesehatan lainnya, termasuk melemahnya sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan peluang Anda terkena berbagai penyakit kronis.

"Penelitian di masa depan diperlukan untuk benar-benar menilai peran daging merah dan daging merah yang diproses di penyakit hati," ujar Kristin Kirkpatrick MS, RDN, penulis Skinny Liver dan ahli diet terdaftar di Klinik Cleveland.

Bagaimanapun, orang dengan penyakit hati berada pada peningkatan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2, di antara masalah kesehatan lainnya, menurut Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS. Biasanya, penyakit ini memiliki sedikit gejala jika ada, jadi jika Anda khawatir, Anda mungkin harus bertanya kepada dokter Anda. Tapi beberapa tanda yang bisa Anda waspadai adalah kelelahan dan nyeri di sisi kanan atas perut Anda.

"Untuk saat ini, makanlah lebih banyak sayuran, kurangi karbohidrat olahan, gula, dan makanan olahan, dan nikmati daging merah dengan cara yang sama seperti Anda menikmati kue—sebagai camilan sesekali," imbuhnya.

Untuk itu, sebuah produk lokal yang bergerak di industri pangan alternatif, OFF MEAT™?, resmi memperkenalkan kreasi daging sehat yang terbuat dari tumbuhan dengan membawa misi keberlanjutan untuk bumi dan lingkungan sekitarnya. Produk OFF MEAT™? sebagian besar terbuat dari protein kedelai, yang menjadikannya alternatif yang tepat dan lebih sehat daripada daging pada umumnya. 

“Tujuan kami adalah untuk memastikan OFF MEAT™? menjadi solusi F&B di seluruh nusantara sehingga masyarakat Indonesia dapat mengakses makanan berbahan dasar nabati yang lezat kapan saja dan di mana saja dan dengan harga yang terjangkau.” tutur Dominik Laurus, Co-Founder dan CEO dari OFF FOODS®, grup serta produsen makanan alternatif yang menaungi OFF MEAT™?. 

#DagingMasaDepan yang disuguhkan oleh OFF MEAT™? ini memberikan berbagai manfaat kesehatan, karena di dalamnya terdapat kadar kolesterol yang rendah, jumlah protein yang tinggi, lemak jenuh yang rendah, tinggi serat, kaya akan mineral dan vitamin, serta kandungan antioksidan. Selain daripada manfaat kesehatan ini, OFF MEAT™? sendiri didirikan bertujuan untuk mematahkan stigma bahwa alternatif daging nabati haruslah mahal. 

OFF MEAT™? ingin menghadirkan pilihan daging nabati dengan harga yang reasonable dan affordable sehingga memudahkan masyarakat untuk memilih gaya hidup dan pola makan lebih sehat. Misi utama OFF MEAT™? adalah berkontribusi pada keberlanjutan planet bumi dengan mengganti produk daging dengan nabati.

Selain daripada itu, OFF MEAT™? juga melihat adanya perubahan besar pada tren gaya hidup masyarakat secara global sejak 2020 lalu. Perubahan tersebut menghadirkan berbagai macam kebiasaan baru bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya kepedulian terhadap keberlanjutan bumi, lingkungan sekitar, kesehatan mental dan juga kesehatan fisik. 

Fenomena masyarakat yang lebih peduli pada kesehatan tubuh juga terwujud dalam perubahan pola makan, di mana masyarakat kebanyakan sekarang lebih memilih untuk mengonsumsi pilihan makanan yang sehat, salah satunya daging plant-based, atau daging yang terbuat dari tumbuhan dan kacang-kacangan. 

“Makanan nabati adalah salah satu solusi dalam mengurangi pertumbuhan emisi gas rumah kaca, oleh karena itu OFF MEAT™? berpartisipasi dalam Keberlanjutan Bumi kita tercinta. OFF MEAT™? berfokus pada penyediaan daging berbahan nabati tanpa mengkompromi rasa lezat yang familiar dari setiap sajian," ujar Jhameson Ko, Co-Founder dan CPO dari OFF FOODS®

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya