Puasa Berbahaya Bagi Pasien Diabetes, Ini Tips Aman dari Dokter

Ilustrasi makanan/ buka puasa/ batalkan puasa.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA – Penderita diabetes selalu dianjurkan untuk tidak berpuasa. Menurut sebuah penelitian, puasa selama Ramadhan membawa risiko yang sangat tinggi bagi penderita diabetes tipe 1. 

Dorman Borisman Sempat Amputasi Kaki Sebelum Meninggal Dunia

Risiko ini terutama diperburuk pada pasien yang penyakitnya tidak terkontrol dengan baik, akses terbatas ke perawatan medis, ketidaksadaran hipoglikemik, kontrol glikemik yang tidak stabil atau menjalani rawat inap berulang. 

Nah, jika penyandang diabetes tetap ingin berpuasa, General Medicine & Diabetology, Prashanth Hospitals, Kolathur, Chennai, India, Dr Vanjinathan dan Konsultan Endokrinologis, SIMS Hospital, Chennai, Dr. M. Ravikiran, turut memberikan tips sehat bagi penderita diabetes yang ingin tetap berpuasa di bulan Ramadhan. 

Indonesian Economy Grows 5,11 Percent in Q1 2024

"Jangan melewatkan sahur, makan sebelum fajar atau berbuka puasa terlebih dahulu. Menjaga diri agar tetap terhidrasi sangat penting dan konsumsi makanan rendah garam dan rendah lemak, lebih baik secara umum," kata Dr Vanjinathan, dilansir Times of India, Kamis 7 April 2022. 

Ilustrasi diabetes.

Photo :
  • Pexels/Nataliya Vaitkevich
9 Karbohidrat yang Sehat dan Aman untuk Penderita Diabetes, Bebas Khawatir Gula Darah Naik!

Lalu, makanan dan minuman apa saja yang harus dihindari?

"Kita perlu menghindari makanan tinggi lemak serta minuman berkafein dan minuman soda, dan lain-lain dan menggantinya dengan sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan dan cairan. Juga, direkomendasikan untuk tidak mengonsumsi gorengan dan makanan dengan kandungan garam tinggi," kata dia. 

Mengenai jenis makanan yang harus dikonsumsi saat berbuka puasa, Dr M Ravikiran, turut memberikan sarannya. 

"Kebiasaan biasa memakan makanan yang kaya karbohidrat dan lemak dalam jumlah besar, terutama saat makan malam harus dihindari," tuturnya. 

Ilustrasi berbuka puasa.

Photo :
  • U-Report

Sedangkan bagi pasien yang menderita diabetes gestasional, para dokter dengan tegas menyarankan untuk melewatkan puasa. 

Dr Vanjinathan menyarankan untuk mengikuti saran dokter jika ingin berpuasa. Sebab, kadar insulin melalui perubahan obat-obatan atau asupan insulin perlu diatur dengan tepat. 

"Karena asupan makanan dibatasi hingga larut malam, dokter Anda akan mengalihkan dosis besar obat diabetes ke waktu malam. Mereka yang menggunakan insulin dapat berdiskusi dengan dokter mereka tentang cara aman mengubah waktu dan dosis insulin sebelum memulai puasa," ungkapnya. 

"Mungkin ada komplikasi lain seperti gula, masalah ginjal, masalah jantung, nyeri pembuluh darah, kondisi pembuluh darah perifer, dan lain-lain. Yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berpuasa, konsultasi berkala berkelanjutan seperti jumlah HbA1c dan kadar gula perlu dipantau dan diatur sebelum mengambil puasa," sambung dokter itu. 

Ilustrasi sedang makanan.

Photo :
  • Pexels/Rachel Claire

Menurut laporan kesehatan, bagi orang-orang yang menderita komplikasi diabetes, seperti penglihatan yang buruk, kerusakan saraf, penyakit jantung atau ginjal, puasa tidak dianjurkan. 

Berpuasa selama Ramadhan akan aman, jika seseorang memiliki diabetes yang stabil, terkontrol dengan baik dan tidak memiliki penyakit ginjal atau masalah jantung. 

Jika masih bergantung pada insulin, dokter menyarankan untuk menghindari puasa, baik untuk penderita diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2, dengan kontrol gula darah yang buruk. 

"Jika Anda memiliki kasus gula yang sangat rendah atau sangat tinggi baru-baru ini atau memiliki penyakit ginjal atau mengalami stroke atau menjalani operasi jantung baru-baru ini, Anda harus menghindari puasa," kata Dr. M. Ravikiran.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya