Lakukan 4 Hal Ini Jika Diabetes Menular di Keluarga

Ilustrasi diabetes.
Sumber :
  • Pexels/Nataliya Vaitkevich

VIVA – Diabetes merupakan penyakit jangka panjang yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, penyakit jantung dan komplikasi signifikan lainnya. 

Istri Kenang Sosok Dorman Borisman, Bikin Haru Ungkap Hal Ini

Ketika diabetes menular dalam keluarga, ini akan menjadi lebih sulit dan rumit. Saat orangtua atau saudara kandung menderita diabetes tipe 2, peluangmu untuk terkena penyakit ini pada suatu waktu akan meningkat secara signifikan. 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), jika diabetes menurun dalam keluarga, kamu lebih mungkin untuk terkena pradiabetes dan diabetes. Juga, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di Diabetologia, memiliki lebih dari satu kerabat diabetes meningkatkan kemungkinan kamu mengembangkan kondisi tersebut. 

Sambil Menangis, Istri Cerita Temani Dorman Borisman di Saat-saat Terakhir

Berita baiknya adalah, meskipun memiliki riwayat diabetes dalam keluarga, nasib kamu masih bisa ditentukan. Menjalani aktivitas fisik, konsumsi makanan bergizi dan mengontrol berat badan, adalah hal yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risikonya secara drastis. 

Ilustrasi diabetes.

Photo :
  • Pexels/Nataliya Vaitkevich
Keajaiban Teknologi! LVAD Selamatkan Nyawa Penderita Gagal Jantung yang Hampir Putus Asa

Berikut beberapa perubahan yang dapat kamu lakukan untuk menurunkan risiko terkena diabetes, dilansir The HealthSite, Rabu 27 April 2022. 

Konsumsi lebih banyak makanan nabati
Mengonsumsi lebih banyak makanan nabati penting untuk mencegah diabetes. Menurut sebuah studi pada 2017 yang diterbitkan dalam Journal of Geriatric Cardiology, diet nabati yang kaya akan makanan berserat tinggi seperti kacang-kacangan, gandum, ubi jalar, buah-buahan dan biji-bijian, lebih efektif untuk mengontrol gula draah dibanding diet tradisional diabetes, yang berfokus pada membatasi konsumsi gula dan karbohidrat. 

Partisipan studi yang mengonsumsi sebagian besar makanan nabati dan mengonsumsi rata-rata 40 gram serat makanan per hari, memiliki hasil terbaik dalam meningkatkan sensitivitas insulin. 

Dapatkan vitamin D yang cukup
Vitamin D diduga dapat membantu tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin, hormon yang mengontrol gula darah. Sebuah studi yang diterbitkan dalam The Journal of Steroid Biochemistry and Molecular Biology menyatakan bahwa orang dengan kadar vitamin D rendah, berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2. 

Ilustrasi berjemur.

Photo :
  • Freepik/cookie_studio

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal medis Diabetes Spectrum, 5-30 menit paparan sinar matahari pada wajah, lengan, punggung atau kaki (tanpa tabir surya) setidaknya dua kali seminggu, diperlukan untuk proses sintesis vitamin D yang optimal untuk mengelola darah, mengontrol gula darah dan mengurangi risiko diabetes. 

Hindari makanan cepat saji
Junk food mengandung banyak kalori tetapi nilai gizinya sangat sedikit. Gula dan lemak yang ada dalam junk food harus dihindari oleh penderita diabetes. 

Cara ini juga akan membantu kamu mengontrol berat badan dan kadar gula darah. Disarankan juga untuk membatasi makanan tertentu karena seringkali dapat menggantikan makanan yang lebih sehat dalam tubuhmu. 

Puaskan rasa manis dengan alternatif sehat
Es krim, kue dan makanan manis lainnya, tinggi karbohidrat sederhana, yang mengalir melalui aliran darah sehingga meningkatkan gula darah dan menyebabkan pelepasan insulin. 

Ilustrasi buah-buahan.

Photo :
  • Freepik/Valeria_aksakova

Hal itu dikarenakan kurangnya serat pada makanan manis tersebut. Diketahui, serat membantu menjaga kadar gula darah dengan memperlambat penyerapan karbohidrat tersebut. 

Kabar baiknya, kamu tidak perlu melawan keinginan untuk mengonsumsi makanan manis. Cukup tukar makanan penutupmu dengan makanan manis yang sehat, seperti buah yang kaya serat dan nutrisi. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya