Jadi Perbincangan, Virus Cacar Monyet Perlukah Dikhawatirkan?

cacar monyet
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Cacar monyet jadi perbincangan hangat, sebelumnya pandemi Virus COVID-19 sudah berjalan dua tahun lebih dan memakan korban jiwa sebanyak 6 Juta orang di dunia. Akhir-akhir ini muncul kembali virus yang melanda beberapa negara, yaitu penyakit cacar monyet. Apa perlu dikhawatirkan penyakit tersebut?

Ruben Onsu Akui Ada Masalah Pada Penglihatan hingga Harus Dipantau Dokter

VIVA mengutip penjelasan dari seorang dokter dan pendidik yang berasal dari Inggris di dalam akun twitternya @TessaRDavis, ia dalam tulisan bahasa Inggrisnya bercerita telah menghabiskan 24 jam untuk menjelajahi website, artikel jurnal dan analisis dari ahli mengenai penyakit tersebut.

Kasus cacar monyet sudah ada di Inggris termasuk juga Portugal, bahkan Amerika Serikat. Pada tahun 1980 memang banyak negara yang memberantas penyakit cacar, tetapi pada tahun 1970 yang bermula di negara Zaire menemukan virus yang berasal dari monyet ini ada di tubuh manusia. Bahkan sudah ada 11 negara di Afrika menjadikan cacar monyet termasuk wabah yang besar, contohnya di Nigeria pada tahun 2017.

Israel Hancurkan 603 Fasilitas Air di Gaza Selama Perang

Tetapi, di awal perkembangan cacar monyet tidak hanya ditemukan di Afrika, tahun 2002 Amerika Serikat juga melaporkan kasus penyakit ini, penyebab adanya cacar monyet di Amerika ini, Tessa menjelaskan itu disebabkan oleh impor hewan pengerat yang datang dari Ghana.

Hewan pengerat tersebut menginfeksi anjing dan manusia terinfeksi dari anjing tersebut. Negara tetangga Indonesia, Singapura juga pernah memiliki kasus cacar monyet pada tahun 2019.

Tak Ada Tanda Penyakit Serius, Jhonny Iskandar Sempat Live TikTok Sehari Sebelum Meninggal

Gejala yang sering didapatkan oleh orang terkena cacar monyet adalah demam, sakit kepala, kelenjar getah bening, otot/sendi sakit, dan bahkan mudah mengalami kelelahan, setelah demam menurun tubuh akan mengeluarkan bintik ruam cacar yang berisi cairan atau nanah.

Cacar monyet memiliki masa inkubasi 5-12 hari dan biasanya sembuh tanpa pengobatan dalam 2-4 minggu. Walaupun di wilayah Afrika Barat tingkat kematian hingga 10 persen dan terparah pada penderita anak-anak.

Saat ini belum ada vaksin yang secara spesifik untuk cacar monyet, tetapi ada vaksin yang dapat mencenggahnya hingga 85 persen. Vaksin tersebut belum beredar secara luas.

Jadi kalian juga harus waspada ya dengan penyakit ini, terutama pada anak-anak, segera hubungi layanan kesehatan terdekat jika mengalami tanda-tanda yang merupakan awal mula terpaparnya virus cacar monyet ini.

Pekan Imunisasi Dunia 2024

Cakupannya Menurun, Kemenkes Imbau Lengkapi Vaksinasi Anak-anak hingga Orang Dewasa

Kementerian Kesehatan dan empat Asosiasi Medis bersama dengan GSK Indonesia, menekankan pentingnya vaksinasi lengkap bagi seluruh kelompok usia.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024