Tidur dengan Lampu Menyala Bisa Berisiko Diabetes? Ini Kata Peneliti

Ilustrasi tidur.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Cahaya lampu yang menyala di malam hari saat tidur ternyata bisa memiliki efek negatif pada kesehatan dan kesejahteraan tidur seseorang. Melansir dari Medical News Today, para peneliti dari Northwestern University di Chicago baru-baru ini telah meneliti efek biologis dari tingkat paparan cahaya lampu kamar atau ruangan yang menyala saat kita tidur.

5 Manfaat Luar Biasa Alpukat untuk Kesehatan Kulit Wajah, Bisa Cegah Penuaan Dini

Mereka menemukan bahwa tidur dengan lampu menyala berpotensi merusak glukosa dan regulasi kardiovaskular serta meningkatkan faktor risiko penyakit jantung, diabetes dan sindrom metabolik.

Para peneliti menemukan bahwa tidur dengan lampu yang menyala pada malam hari dapat memicu peningkatan detak jantung saat tidur dan resistensi insulin pada keesokan paginya.

Ramalan Zodiak Jumat 26 April 2024: Taurus Harus Waspada dengan Rekan Kerja, Leo Kena Tekanan Mental

Sementara, mereka yang tidak menggunakan lampu saat tidur atau mematikannya akan merasa lebih nyenyak dan bisa tidur lebih lama yang dimana itu penting untuk konsolidasi memori. Mereka juga memiliki lebih sedikit fase tidur REM atau fase mimpi dari tidur.

Para peneliti juga mencatat tidak ada perubahan di antara langkah-langkah yang diturunkan dari rangsangan kortikal, fragmentasi tidur atau stabilitas tahap bangun-tidur yang diturunkan dan tidak ada perbedaan tingkat melatonin antara kedua kelompok itu. Hal itu kemungkinan karena hanya 5-9% cahaya saja yang ditransmisikan melalui kelopak mata yang tertutup.

5 Tips Merawat Kucing Peliharaan Agar Tetap Sehat dan Terhindar dari Penyakit

Dasar mekanisme tidur dengan lampu menyala

Ilustrasi wanita tidur.

Photo :
  • U-Report

Efek tidur dengan lampu menyala yang diamati pada detak jantung dan metabolisme glukosa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Berpotensi menyebabkan kebangkitan atau gairah dan ditemukan perubahan kecil yang berkorelasi dengan peningkatan resistensi insulin. 

2. Paparan cahaya lampu yang terang saat tidur dapat mempengaruhi jam sirkadian dan mempengaruhi sekresi melatonin. 

3. Menurut hipotesis ahli, cahaya lampu dapat mengaktifkan daerah otak yang mengatur sistem saraf otonom karena ada hubungan antara perubahan variabilitas jantung dan resistensi insulin.

4. Pergeseran halus dalam tahap tidur juga bisa berperan dan berpengaruh saat tidur dengan lampu menyala. 

Keterbatasan penelitian

Ilustrasi penelitian.

Photo :
  • Pixabay/Herney

Penemuan baru tentang tidur dengan lampu menyala ini mungkin saja tidak berlaku dalam kelompok usia yang berbeda karena penelitian hanya dilakukan terhadap 20 orang dewasa. Selain itu, efeknya bisa juga berbeda dengan kelompok orang yang memiliki penyakit penyerta. Efek tidur dengan lampu yang menyala pada kesehatan kardiometabolik mungkin berbeda berdasarkan jenis kelamin dan ras/etnis, yang tidak dibahas dalam penelitian ini.

Selain itu, penelitian juga hanya dilakukan satu malam saja dengan tidur di kamar dengan lampu yang menyala terang. Obesitas dan diabetes memang tidak berkembang dalam semalam, namun mungkin perlu diperhatikan dengan paparan cahaya lampu jangka panjang. Ada kemungkinan bahwa beberapa efek yang tidak diamati setelah satu malam dapat berkembang selama paparan jangka panjang yang konstan.

Risiko obesitas, diabetes dan disfungsi kardiometabolik memang bisa disebabkan oleh banyak hal. Mungkin juga banyak dari sebab-sebab tersebut yang sulit dikendalikan oleh individu. Namun mematikan lampu saat tidur mungkin merupakan hal sederhana yang dapat dilakukan orang untuk mengurangi kemungkinan kondisi tersebut berkembang. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya