Vaksin IndoVac Sudah Dapatkan EUA BPOM, Siap Didistribusikan

Ilustrasi vaksin corona
Sumber :
  • Pixabay/viarami

VIVA Lifestyle – Vaksin COVID-19 buatan dalam negeri IndoVac diketahui telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 28 September 2022. Vaksin tersebut diketahui akan digunakan untuk vaksinasi primer (dosis 1 & 2) program pemerintah untuk usia dewasa di atas 18 tahun.

Bingung Pilih Skincare Lokal atau Luar? Begini Saran Dokter

Di sisi lain, vaksin yang telah diluncurkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Oktober 2022 lalu. Meski demikian, Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir mengungkap bahwa pihak tidak bisa mengirimnya lantaran semuanya tergantung dari Kementerian Kesehatan. Scroll untuk simak selengkapnya.

"300 ribu sudah lot release dari BPOM tinggal dari Kementerian Kesehatan mau dikirim ke mana. Barang dikirim ke mananya itu kan kemenkes yang tentuin kita punya cuma punya barang," kata dia saat Diskusi bersama media di kawasan Menteng Jakarta Pusat, Rabu 26 Oktober 2022.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Sementara itu, diungkap oleh Honesti bahwa pihaknya juga masih memiliki 1,5 hingga 1,7 juta lagi produk vaksin COVID-19 IndoVac yang menunggu sertifikat lot release dari BPOM sebelum didistribusikan ke masyarakat.

"Kita juga masih punya 1,5-1,7 juta lagi yang lagi berproses sebelum dikirim ke BPOM kita tes dulu setelah selesai kirim ke BPOM nanti dikirim lagi. Jadi setiap batch itu ada sampling yang kita kirim," ujar dia lebih lanjut.

Cegah Kontaminasi Bromat Berlebih pada Air Minum, Pemerintah Diminta Proaktif

Sebagai informasi, IndoVac merupakan Vaksin COVID-19 berbasis teknologi subunit rekombinan protein yang digunakan sebagai imunisasi aktif terhadap COVID-19 yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.

IndoVac juga telah memperoleh fatwa halal dan MUI dan sertifikat halal dari BPJPH, Kementerian Agama dan merupakan produk dalam negeri hasil karya anak bangsa dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) mencapai sekitar 90 persen.

pengobatan dan vaksin corona

Photo :
  • U-Report

Vaksin IndoVac diketahui, titer antibodi dan titer netralisasi antibodi menunjukkan kesetaraan (sesuai persyaratan WHO) dengan vaksin pembanding (Covovax) yang memiliki efikasi di atas 80%.

Namun, secara statistik vaksin IndoVac lebih baik daripada pembanding Covovax. Persistensi antibodi 3 bulan fase 2: Persentase seropositif tidak menurun; angka titer antibodi dan titer netralisasi antibodi tetap di atas batas nilai seropositif, meskipun sedikit mengalami penurunan.

Sementara itu, imunitas selular fase 3, terdapat kenaikan imunitas seluler pada CD8 dan CD4 T cell, pada 14 hari setelah penyuntikan dosis kedua. Disisi lain, untuk tingkat keamanan, berdasarkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) terbanyak yakni nyeri di tempat suntikan dan nyeri otot yang bersifat ringan.

Memakai masker

Photo :
  • Times of India

KIPI vaksin uji lebih rendah dan berbeda signifikan secara statistik dibandingkan vaksin pembanding Covovax (27.75% vs 31.60%). Tidak dilaporkan adanya KIPI serius yang berkaitan dengan vaksin uji hingga saat ini (periode follow up 5 bulan – uji klinis fase 1, follow up 4 bulan – uji klinis fase 2, dan follow up 2 bulan – uji klinis fase 3).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya