Menkes Klaim Kasus Gagal Ginjal Akut Turun Drastis Usai Obat Sirup Dilarang Beredar

Ilustrasi anak sakit.
Sumber :
  • Freepik

VIVA Lifestyle – Menkes RI Budi Gunadi Sadikin melaporkan total kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) di Indonesia sudah mencapai 325 pasien per Selasa, 1 November 2022. Terdapat penambahan sebanyak 21 kasus dari hari sebelumnya.

Menhub dan Menkes Ikut Pindah ke IKN Juli 2024, Basuki: Menkeu Belum 

"Data kemarin kami monitor ada 325 kasus gagal ginjal akut di seluruh Indonesia," kata Menkes dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI dan BPOM, di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu, 2 November 2022.

Menkes Budi lanjut merincikan, kasus ginjal akut terbanyak ditemukan pada usia 1 hingga 5 tahun. Jumlahnya mencapai 169 kasus. 

Menkes: Kalau Mau Mencapai Indonesia Emas 2045, Masyarakat Harus Sehat dan Pintar

Ilustrasi anak sakit.

Photo :
  • Pexels/Cottonbro

Kemudian 75 kasus pada anak usia kurang dari setahun, 42 kasus berasal dari kelompok usia 6 hingga 10 tahun, dan 39 kasus pada anak usia 11 hingga 18 tahun.

Menkes Budi Paparkan Penanganan Penyakit Arbovirus

“Kami juga melihat kasus meninggalnya 178 dari 325, sekitar 54 persen. Ini sudah menurun dari kondisi sebelumnya yang sempat sampai 60 persen," imbuhnya.

Sementara wilayah penyumbang kasus terbanyak, kata Menkes, berada di DKI Jakarta, disusul Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Aceh, Sumatera Barat, dan Bali.

Menkes mengklaim bahwa kasus gagal ginjal akut mengalami penurunan drastis. Terutama setelah adanya pelarangan penyebaran obat-obatan cair.

Adapun soal penanganan dan pengobatan untuk pasien gagal ginjal akut, terang Menkes, pemerintah sudah mulai memberikan obat penawar atau antidotum merek Fomepizole secara gratis. Menkes Budi mengklaim, pemberian obat tersebut di RSCM Jakarta terbilang efektif.

Ilustrasi sirup obat batuk anak.

Photo :
  • iStockphoto.

"Fomepizole di RSCM yang punya cukup banyak jumlah kematian menurun drastis. Sekarang jumlah kasus baru dan kematian sangat menurun drastis," tambah Menkes Budi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya