Menkes Akui Anak Gagal Ginjal Akut Meninggal karena Telat Penanganan

Ilustrasi bayi
Sumber :
  • pixabay

VIVA Lifestyle – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menanggapi kembali munculnya kasus gagal ginjal akut anak di Jakarta. Budi mengakui, terdapat 2 anak yang dicurigai terkena gagal ginjal akut, namun hanya satu yang terbukti mengidap penyakit tersebut.

Viral, Pria Gorontalo Temani Jenazah Ayah di Dalam Keranda untuk Terakhir Kali

"Memang kita sudah lama lihat nggak ada kasus, bulan ini ada 2 anak yang dicurigai gagal ginjal akut, yang satu sudah confirm tidak, yang satu confirm iya," kata Budi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu, 8 Februari 2023. Scroll untuk info selengkapnya.

Hanya saja, kata Budi, yang terkonfirmasi terkena gagal ginjal akut, akhirnya meninggal dunia lantaran penanganannya terlambat. Menurut Budi, jika ditangani secara cepat, nyawa anak tersebut bisa diselamatkan.

Bukan Hanya Menyenangkan, Ini 5 Manfaat untuk Anak Saat Main di Playground

Menteri kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin di Istana Kepresidenan, Jakarta

Photo :
  • Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden

"Yang confirm sudah diterima di RSCM, sudah terlambat, jadi kami kasih treatment fomepizole. Karena obatnya sudah ada, sudah terlambat, sehingga pada hari yang sama dia wafat," kata Budi.

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung

Pihak RSCM, lanjut Budi, bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) saat itu langsung mengambil sampel darah dari anak tersebut. Sampel tersebut dikirimkan ke Labkesda DKI dengan hasil terdapat dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).

"Sebenarnya RSCM sudah ambil sampelnya, karena di sana banyak dokter anak dan bekerja sama dengan IDAI, kemudian mengirimkan sampelnya ke Labkesda DKI. Hasilnya, baik di di anaknya, darahnya ada dietilen glikol dan etilen dan di sampelnya juga ada dengan kadar yang di atas (ambang batas)," imbuhnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya