Fogging Berantas Nyamuk DBD Ternyata Tak Dianjurkan, Efeknya Malah Merugikan

Fogging Cegah DBD
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

JAKARTA – Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Imran Pambudi, MPHM mengungkapkan bahwa nyamuk demam berdarah dengue (DBD) akan semakin ganas saat berada di suhu cuaca yang tinggi. Maka, masyarakat diminta semakin waspada terhadap gigitan nyamuk dengue.

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung

Direktur Imran menyebutkan bahwa jika dilihat jumlah kasusnya dari tahun 1968, pola terjadinya kasus-kasus DBD yang tinggi ini pada saat adanya El Nino. Sebab, suhu udara meningkat dan ada penelitian bahwa nyamuk itu semakin ganas kalau dia berada di suhu yang panas. Scroll untuk info selengkapnya.

"Jadi frekuensi dia menggigit itu akan meningkat 3 sampai 5 kali lipat pada saat suhunya meningkat di atas 30 derajat," ujar dr. Imran pada konferensi pers ASEAN Dengue Day Kementerian Kesehatan RI, dikutip Rabu, 14 Juni 2023.

6 Tanda Kamu Terkena DBD, Kenali Gejalanya Sejak Dini agar Tidak Makin Fatal

Tahun ini, Direktur Imran mengimbau masyarakat perlu meningkatakan kewaspadaan terhadap DBD karena El Nino bisa terjadi kapan saja. Tidak hanya itu, musim hujan pun perlu diwaspadai mengingat akan ada banyak genangan air atau tempat berkembang biak nyamuk dengue.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Data Kemenkes RI pada 27 November 2022 menunjukkan kasus DBD periode 10 tahun terakhir mulai naik setiap bulan November, puncak kasus pada Februari, dan Maret – April mulai terjadi penurunan kasus. Siklus ini terjadi selama 10 tahun terkahir.

“Ini hubungannya dengan siklus musim hujan, jadi kalau musim hujan itu karena ada genangan air maka kasusnya meningkat dan ini terjadi setiap tahun seperti ini,” ungkap dr. Imran.

Untuk itu, pemerintah memiliki strategi penanggulangan DBD dengan penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan berkesinambungan. Penguatan surveilans tinggi yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif.

Pemerintah juga mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dan institusi untuk mencegah terjadinya DBD, terutama dalam pemberantasan sarang nyamuk. Pemberantasan sarang nyamuk dilakukan dengan 3M plus.

Pertama, menguras dan menyikat, kedua menutup tempat penampungan air, ketiga memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas. Plus-nya adalah bagaimana mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk dengue seperti menanam tumbuhan pengusir nyamuk.

Fogging Cegah DBD

Photo :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Fogging Tak Dianjurkan

Pemberantasan nyamuk tidak dianjurkan dengan fogging, sebab fogging hanya berdampak sesaat. Efeknya kadang-kadang malah merugikan kesehatan manusia.

Fogging sangat mencemari lingkungan dan akhirnya mencemari manusia. Fogging juga dapat membuat nyamuk malah menjadi resisten atau kebal.

“Saat sudah meminimalkan penggunaan fogging, yang harus dilakukan adalah pemberantasan sarang nyamuk yang harus dilakukan secara massal, berkesinambungan dan kalau endemis, ini harus dilakukan sepanjang tahun,” ucap Direktur Imran.

Cara pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah melalui vaksin dengue. Hal ini menjadi salah satu intervensi yang efektif dalam penanggulangan dengue di Indonesia. Saat ini ada dua jenis vaksin yang sudah mempunyai izin edar dari BPOM dan beredar di pasaran, antara lain vaksin Dengvaxia dan vaksin Qdenga.

Meskipun sudah ada izin edar dari BPOM, lanjut dr. Imran, Kemenkes secara program bekerja sama dengan Direktorat Imunisasi dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk memasukkan vaksin ini ke dalam vaksin program atau imunisasi dasar lengkap.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya