Kemenkes Implementasi 10 Ribu Alat Mamograf, Upaya Cegah Kanker Payudara

Ilustrasi kanker payudara.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

JAKARTA –Kanker merupakan salah satu penyakit yang  membutuhkan pembiayaan terbesar di Indonesia. Pada 2020, BPJS Kesehatan telah membayarkan 19,9 juta kasus katastropik dengan biaya sebesar Rp20 triliun atau 25 persen dari total biaya klaim anggaran layanan kesehatan JKN-KIS di tahun tersebut. 

Kesehatan Makin Memburuk, Istana Buckingham Perbarui Rencana Pemakaman Raja Charles III

Kanker juga menjadi penyumbang kasus kematian terbanyak di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi bahkan mengaku sangat benci dengan kanker lantaran menyebabkan banyak masyarakat Indonesia meninggal dunia.

Diungkap Menkes kanker payudara menjadi penyumbang angka kematian pada wanita. Sementara itu, kanker paru-paru menjadi penyumbang penyebab angka kematian terbesar pada pria.

5 Manfaat Luar Biasa Alpukat untuk Kesehatan Kulit Wajah, Bisa Cegah Penuaan Dini

"Kanker payudara menjadi penyumbang angka kematian kanker pada wanita, disusul kanker serviks di urutan kedua. Sedangkan kanker paru-paru dan kanker usus besar menjadi penyumbang angka kematian akibat kanker pada pria," kata dia dalam press conference, MoU GE Healthcare dengan RS Kanker Dharmais di Kawasan Jakarta Selatan, Rabu 3 Oktober 2023.

Ramalan Zodiak Jumat 26 April 2024: Taurus Harus Waspada dengan Rekan Kerja, Leo Kena Tekanan Mental

Diungkap Menkes bahwa hal pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan pencegahan karena ini lebih murah dan memperbaiki kualitas hidup pasien. 

"Saya kemudian bertanya kepada direktur utama RS Dharmais, dr. Soeko apa yang harus dilakukan dalam mencegah dan mendeteksi awal dalam menangani kanker payudara, kami kemudian mamograf yang kami implmentasikan sebanyak 10 ribu," ujarnya.

Sementara itu, untuk kanker serviks kami telah meluncurkan program vaksin nasional untuk anak-anak perempuan. 

"Program  diharapkan bisa selesai akhir tahun ini. Dan dilanjutkan dengan menyasar wanita dewasa dan anak laki-laki, diharapkan bisa menurunkan angka kasus ini," ujarnya.

Selain itu, Kemenkes juga juga merilis standar pemeriksaan untuk kanker serviks, sebelumnya kita menggunakan IVA menjadi HPV DNA yang memanfaatkan PCR test. 

Selain akan menjalankan program jejaring rujukan, Kementerian Kesehatan juga akan melakukan standarisasi alat di rumah sakit dan akan menyediakan alat kesehatan lengkap untuk empat penyakit yaitu jantung, kanker, stroke dan ginjal. 

Untuk kanker membutuhkan peralatan Mammography, PET CT dan SPECT CT, termasuk Cyclotron, MRI, USG, LINAC dan CT Simulator. Pemenuhan alat kesehatan ini merupakan langkah konkret transformasi kesehatan nasional terkait layanan rujukan. 

GE HealthCare akan memberikan dukungan kepada RS Kanker Dharmais dalam hal pelatihan teknis dan terus memperkuat perawatan serta memberikan akses dan manajemen produksi distribusi isotop terhadap pengobatan nuklir yang penting bagi kebutuhan layanan kanker.

Direktur Utama RS Kanker Dharmais, dr. R. Soeko Werdi Nindito D., MARS mengatakan, bahwa sebagai rumah sakit vertikal pengampu pemerintah, RS Kanker Dharmais senantiasa berupaya menjadi yang terdepan dalam hal Cancer Care Solutions. 

"Dalam kolaborasi dengan GE HealthCare, kami fokus pada 2 hal yaitu technical know-how untuk memperkuat dan mendukung akses dan tata laksana produksi dan distribusi isotop bagi kedokteran nuklir untuk kebutuhan layanan kanker, dan  Continuing Medical Education dalam hal peningkatan SDM kesehatan terhadap pemerataan pelayanan onkologi melalui optimalisasi rujukan jaringan rumah sakit nasional dan membawa fasilitas kesehatan Indonesia dalam memberikan pelayanan kelas dunia,"kata dia.

Sementara itu, President & CEO GE HealthCare Interkontinental (Jepang, Latin Amerika, ASEAN, Korea, Australia & New Zealand), Mr. Elie Chaillot mengungkap pihaknya  mendukung Pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualiatas bagi masyarakat Indonesia. Sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia dalam melakukan transformasi sistem kesehatan, pihaknya telah memulai melakukan produksi dalam negeri di Batam. 

"Produksi awal GEHC ini meliputi mesin ultrasound (USG) dan monitor pasien yang mejadi produk alat kesehatan GEHC pertama yang diproduksi di Indonesia dan di wilayah ASEAN. Melalui kolaborasi dengan RS Kanker Dharmais kami memperkuat komitmen kami dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia dan di wilayah ASEAN,"katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya