Mulai Banyak yang Abai, WHO Peringatkan Penyakit X Jauh Lebih Buruk dari COVID-19

Dirjen WHO Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus
Sumber :
  • WHO

VIVA Lifestyle – Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhnom Ghebreyesus memperingatkan dunia tentang bahaya penyakit X. Diungkap Tedros, penyakit X dampaknya bisa sama seperti COVID-19 lantaran masyarakat belum bisa belajar betul soal efek pandemi COVID-19 yang melanda dunia di tahun 2020 lalu. 

Viral Pernyataan dr Tifa soal Efek Samping Vaksin COVID-19 dengan Autoimun

“Sebagaimana keadaannya, dunia tetap tidak siap untuk X disease dan pandemi berikutnya. Jika pandemi itu terjadi besok, kita akan menghadapi banyak masalah yang sama, seperti saat kita menghadapi COVID-19 lalu,” kata Tedros dalam KTT yang digelar di Dubai, dikutip dari laman The Sun, Kamis 15 Februari 2024. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Tedros mengungkap lebih lanjut, pelajaran menyakitkan terdahulu seperti kehilangan orang yang disayang, seperti kesulitan mendapatkan akses pengobatan lantaran membludaknya pasien saat pandemi yang mulai dilupakan masyarakat. Sebab, kini perhatian masyarakat lebih banyak beralih ke krisis lainnya yang dihadapi dunia saat ini.

Benarkah Rasa Nyeri Cacar Api Lebih Parah dari Melahirkan? Ini Jawaban Menurut Para Ahli

“Tapi kalau kita gagal mengambil pelajaran selama pandemi lalu, maka jangan heran jika kita akan kembali mendapati risiko yang jauh lebih buruk dari sebelumnya,” kata dia memperingatkan.

Tak Hanya Anak, Imunisasi Cacar Api Juga Penting untuk Usia Dewasa

Sementara itu, Tedros juga mengungkap tentang pertanyaan semua pihak terkait seberapa bahaya pandemi selanjutnya dibanding pandemi COVID-19. Dijelaskan Tedros bahwa penyakit X ini cukup berbeda dengan COVID-19 yang dapat menimbulkan penyakit baru.

“X disease ini mungkin disebabkan oleh virus influenza atau virus Corona baru, atau mungkin disebabkan oleh patogen baru yang bahkan belum kita ketahui. Penyakit X adalah patogen baru yang bisa menyebabkan penyakit baru,” kata dia.

WHO sendiri memperingatkan bahwa berdasarkan hipotesis, penyakit X dapat membunuh orang 20 kali lebih banyak daripada pandemi COVID-19. Di mana sebelumnya COVID-19 menjadi salah satu penyakit yang banyak menginfeksi populasi dunia selama 4 tahun belakangan ini.

Berdasarkan data Worldmeters, hingga Kamis 15 Februari 2024, tercatat ada 703 juta orang lebih yang terinfeksi dan setidaknya tercatat hampir 7 juta orang meninggal dunia akibat COVID-19. Di Indonesia sendiri, angka COVID-19 mencapai 6,8 juta kasus. Dengan kasus kematian yang tercatat sebanyak 162.033 jiwa.

Ilustrasi buah-buahan.

Hati-hati! Residu Makanan yang Tak Kasat Mata Ancam Kesehatan Keluarga

Masih banyak yang belum sepenuhnya memahami bahwa sayur dan buah yang terlihat bersih ternyata tidak luput dari bahaya tersembunyi yang mengancam kesehatan keluarga

img_title
VIVA.co.id
27 Juli 2024