Fakta di Balik Gagalnya Diet SBY

Mantan Presiden SBY.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAlife - 
Dua periode sudah dilalui Susilo Bambang Yudhoyono menjalani tugas sebagai presiden. Kini, setelah pensiun, penampilan SBY menjadi sorotan. Tubuhnya makin gemuk.


Sejak masih menjabat sebagai presiden, SBY pun beberapa kali menjalani program diet. Ketika itu, tepat tiga tahun ia menjabat sebagai presiden, diet yang dijalaninya berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 10 kilogram. Tapi, setelah tiga tahun kemudian, berat badan SBY kembali naik dan bisa jadi lebih tinggi dari sebelumnya.


Peneliti tingkah laku dan konsultan penurunan berat badan juga pendiri klinik  Light House, dr Grace Judio-Kahl, MSc mengamati betul perubahan penampilan SBY. Ia mengungkapkan, SBY telah gagal menjalani dietnya.


Hal ini banyak dialami oleh sebagian besar orang yang menjalani diet tanpa menyesuaikannya dengan kebiasaan dan karakter masing-masing.


dr. Grace telah menyadari adanya fenomena diet yoyo tersebut. Dengan pengalamannya menangani pasien dari berbagai golongan, termasuk politisi, dr. Grace menyimpulkan kegagalan diet SBY dikarenakan situasi dan tuntutan jabatan sebagai presiden.


“Sebagai presiden, tentunya SBY kerap bepergian dan mengikuti jamuan makan di berbagai tempat. Segala fasilitas dan kemudahan yang dimilikinya juga membuat gaya hidupnya menjadi kurang aktif,” dr. Grace menjelaskan.


Selain itu, dr. Grace menyoroti kesenangan SBY akan nasi goreng. Bahkan setelah usai masa jabatannya, presiden ingin membuka warung nasi goreng.


Jika SBY diajurkan untuk diet tanpa nasi, tapi dia sebenarnya suka nasi goreng, pasti saat menjalaninya akan kesulitan dan pola makan itu tidak dapat bertahan lama. “Gagal karena tidak sesuai dengan kebiasaan orang tersebut. Menciptakan kebiasaan baru itu sulit, lebih baik menciptakan pola makan yang lebih sehat tapi tetap mengikuti habit orang itu,” ujar dr. Grace.


Jika Anda termasuk orang yang sedang berdiet, apa yang harus dilakukan agar tak mengalami kegagalan seperti SBY. dr Grace pun memberikan sarannya.


1. Sesuaikan pola makan dengan kebiasaan Anda
Terpopuler: Rio Reifan Ditangkap karena Kasus Narkoba hingga Zita Anjani Pamer Starbucks di Mekkah

2. Boleh saja makan nasi, lagi pula banyak makanan lain yang lebih “jahat” dari nasi. Nasi sebanyak 1 gelas air mineral kemasan memiliki 200 kalori. Itu sama kalorinya dengan segenggam keripik.
BPBD DKI Ungkap 3 Sumber Ancaman Gempa di Jakarta

3. Bila ingin keripik atau nasi saat berdiet boleh saja, bisa diatur asupannya dengan bantuan orang yang ahli.
Mengenal 2 Sosok Anggota Polri di Timnas Indonesia U-23


Selain membantu dalam mengatur pola makan dan jumlah asupan yang cocok, Anda membutuhkan bantuan ahli agar bisa lebih termotivasi dan merancang program penurunan berat badan yang cocok. (ren)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya