Anak Bisa Trauma karena Masalah-masalah Ini

Anak sedih.
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Trauma adalah sebuah respons emosional dari seseorang terhadap peristiwa buruk yang dialaminya. Tak seperti orang dewasa yang sudah mengerti logika dalam berpikir, anak-anak memiliki kecenderungan trauma lebih mudah, sesuatu yang susah untuk dilupakan.

Menurut Jane Evans, seorang spesialis trauma anak, rasa trauma yang dirasakan pada anak-anak pasti beralasan, "Tidak akan sembarang datang, namun tidak mudah juga pergi." Lantas apa saja penyebab trauma pada anak? Berikut ulasannya menurut Times of India:

Pertengkaran orang tua

Pertengkaran yang terjadi terus menerus pada kedua orang tua, dapat menyebabkan trauma anak-anak. Trauma ini kemudian akan mengubah perangai sang anak menjadi lebih pendiam dan tertutup. Ia jadi jarang bergaul dan sulit berkonsentrasi. Jika mendapati keadaan seperti ini, sebaiknya dilakukan pendekatan langsung pada anak, sesuatu yang memancingnya terbuka menyampaikan apa yang ada dipikirkan.

Kematian

Kehilangan orang yang disayangi, seperti keluarga, bahkan binatang peliharaan, dapat memicu datangnya trauma anak. Tak jauh berbeda dari penyebab sebelumnya, trauma karena kematian bisa menyebabkan anak lebih tertutup.

Bedanya, kecenderungan trauma karena kematian, bisa juga ditandai rasa cemas berlebih, bahkan bisa menyebabkan anak makan dalam jumlah banyak. Tangani hal ini dengan selalu menjawab jujur pertanyaan yang diajukan anak. Dengan begitu, ia akan mulai belajar menerima kenyataan.

Perceraian

Hati anak mana yang tak hancur, mendengar bahwa kedua orang tuanya berpisah. Pastinya luka tersebut akan membekas dalam ingatan sang anak yang menimbulkan trauma mendalam. Efek traumatis yang terjadi karena perceraian ini, dapat membuat anak marah dan bingung secara bersamaan.

Perangainya akan berubah menjadi lebih agresif dan jadi susah diatur. Untuk membuat anak mengerti posisi kedua orang tuanya, coba jelaskan alasan dan penyebab perceraian terjadi. Jika anak sudah mulai remaja, pasti ia akan mengerti dan maklum, meski butuh waktu terlebih dahulu.

Kecelakaan

Pada orang dewasa, efek traumatis dari kecelakaan adalah rasa marah dan frustasi berlebihan, namun pada anak reaksinya lebih kompleks. Seorang anak korban kecelakaan, bisa berubah menjadi anak yang mudah cemas, menarik diri, susah makan, hingga sering kedatangan mimpi buruk. Saat inilah anak membutuhkan orangtua untuk mendukung dan selalu melindunginya.

Pengakuan Mengejutkan Pelaku Tega Cekoki Narkoba Remaja Jaksel Hingga Tewas

Baca juga:

Ernando Ari yang Begitu Percaya Diri

Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
(ren)




Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya