Dilema Membawa ASI Perah di Pesawat

Ilustrasi ASI
Sumber :
  • iStockphoto

VIVA.co.id - Memenuhi nutrisi dan kelengkapan gizi bagi buah hati sangatlah penting, terlebih pada masa-masa pertumbuhan. Nutrisi dan gizi bisa didapatkan dari berbagai hal, yakni makanan sehat, buah, sayur, serta pemberian ASI untuk bayi yang belum genap dua tahun.

Pemberian ASI kepada anak adalah hal yang penting untuk memastikan si kecil tumbuh sempurna tanpa kekurangan gizi. Peraturan mengenai pemberian ASI ini, juga sudah diatur World Health Organization, yang mengharuskan para ibu untuk menyusui anaknya hingga minimal enam bulan usia sang anak.

Namun, pemberian ASI eksklusif pada anak, terbilang sulit dilakukan untuk para ibu yang memiliki pekerjaan, yang mengharuskannya berada jauh dengan sang buah hati.

Tapi berkat majunya teknologi, kini kebutuhan ASI sang bayi bisa tercukupi walau sang ibu sedang tak berada di rumah, yakni dengan cara ASIP, atau ASI Perah.

ASIP, merupakan solusi tepat untuk para ibu sibuk yang tak ingin anaknya kekurangan gizi. Hanya dengan menggunakan alat pompa yang sederhana, ibu bisa memenuhi kelengkapan gizi sang anak meski berada jauh dengannya.

Hal inilah, yang dilakukan beberapa wanita karier, serta selebritas yang dihadapkan dengan jadwal menumpuk, ketika sedang menyusui, tak terkecuali aktris cantik Alissa Milano, yang tak mau buah hatinya kekurangan gizi tanpa ASI.

Namun, beberapa hari lalu, niat sang aktris tak berjalan mulus, ketika ASIP yang dibawanya tidak diperbolehkan masuk ke pesawat oleh otoritas Bandara Heathrow, di London.

Ada 4,14 Juta Temuan di Google jika Klik Kata Ini

Tak senang, Alissa, kemudian menyuarakan kekecewaannya di akun Twitter pribadinya: "Pihak Bandara Heathrow baru saja menyita ASIP yang saya bawa. 10 Ons terbuang percuma. Saya tidak terima," ujarnya.

Larangan ini terjadi, terkait isu terorisme di pesawat terbang, setelahnya ada peraturan melarang penumpang membawa cairan lebih dari 100 mL.

Hal inilah, yang kemudian membuat Arista Atmadjati, pengamat penerbangan merasa heran. Diwawancara VIVA.co.id pada 20 April 2015, menurutnya, membawa serta ASI Perah tidak ada dalam larangan yang ditetapkan kebijakan bandara.
 
Menurutnya, ASI tentunya sama sekali tidak berbahaya jika dibawa. "Selama jumlah yang dibawa dan prosedur tidak menyalahi aturan," ujarnya.

Workshop Makin Cakap Digital, Membentuk Kesadaran Etika Berjejaring bagi Guru dan Murid Sorong Papua

Pengamat penerbangan dari Universitas Gajah Mada ini mengungkapkan, tidak mungkin rasanya bila kebijakan di bandara melarang ibu menyusui membawa ASI Perah.

"Menurut CASR (Civil Aviation Safety Regulations), tidak ada peraturan yang melarang ibu membawa ASI. Peraturan yang ada, hanya membatasi jumlah dan kadar yang dibawa, tidak boleh melebihi kemasan 100 ml," ungkapnya.

Cara mendapatkan ASIP yang benar

Dr. Rhida Tejasari, dr., SpA., M.Kes. mengatakan bahwa ASIP adalah jalan keluar yang sama sekali tidak membahayakan kesehatan ibu, bayi, atau siapa pun di bandara.

"Menyiapkan ASI perah, memiliki berbagai manfaat bagi ibu, terutama yang disibukkan dengan beragam kegiatan, justru ini sangat membantu," ungkap Rhida. Dengan adanya ASI Perah, menurutnya, aktivitas pemberian ASI tetap dapat berlangsung dan nutrisi bayi tetap tercukupi walau sang ibu sedang jauh.

"ASI Perah, tidak hanya berguna untuk ibu yang sibuk, tetapi juga berguna untuk ibu yang enggan menyusui di tempat terbuka, tinggal keluarkan kemasan, dan berika ASI sesuai yang diinginkan," tambahnya, Senin.

Memerah ASI, bagi ibu hamil juga bermanfaat untuk mencegah terjadinya pembengkakkan payudara. Rutinlah memerah ASI setiap 3-4 jam, ketika tidak sedang menyusui, hal ini bisa melancarkan sirkulasi ASI. Namun, memerah ASI, menurut Rhida tidak boleh sembarangan. Ia pun lalu memberikan tips-nya:

1. Cucilah tangan dengan sabun dan air, atau pembersih tangan tanpa air juga bisa digunakan, asal penggunaannya tidak menimbulkan kotoran atau bakteri.

2.  Letakkan ibu jari tiga sentimeter di atas puting, dan jari telunjuk dan tengah di tiga sentimeter di bawah areola, membentuk huruf C.

3. Dorong payudara ke arah dada tanpa merubah posisi jari.

4. Lanjutkan dengan gerakan ke depan, memijat jaringan di bawah areola, sehingga memerah dalam saluran ASI. Lakukan gerakan ini sampai pancaran ASI berkurang.

Lalu, satu hal yang digarisbawahi Rhida perihal memerah ASI, selalu jaga kebersihan tangan, botol, maupun alat pompa yang digunakan. Sebab, jika kebersihannya tidak dijaga, kebersihan dan kesehatan ASI tidak lagi dapat dipastikan.

Untuk itu, para ibu menyusui yang melakukan perah ASI, seharusnya lebih berhati-hati, agar kualitas ASI yang diberikan pada buah hati dapat terjaga dan nutrisi lengkap dapat selalu tercukupi. (asp)

Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Kemenko Marves]

Jokowi Beri Tugas Baru ke Luhut Urus Sumber Daya Air Nasional

Presiden Jokowi menunjuk Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Ketua sekaligus anggota Dewan Sumber Daya Air Nasional.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024