Studi: Bakteri di Perut Bisa Picu Depresi

Ilustrasi depresi
Sumber :
  • iStock

VIVA.co.id - Pola makan yang tak teratur bisa berdampak kurang baik bagi tubuh, khususnya pada sistem pencernaan. Selain munculnya masalah pencernaan, makan sembarangan juga bisa berujung depresi yang membahayakan kesehatan.

Aktivitas Asyik Bersama Pasangan Usai Bercinta

Sejumlah peneliti menemukan fakta, bakteri yang terkandung dalamĀ  perut, bisa menjadi asal mula gangguan stres, yang berujung depresi.

"Ada banyak kandungan mikroba dan bakteri dalam perut, beberapa di antara bakteri tersebut, dapat membantu proses pencernaan, namun sisanya banyak juga yang berbahaya bagi tubuh," ujar salah satu peneliti.

Tujuh Makanan Ini Mampu Jaga Keseimbangan Hormon

Daily Mail melansir, kandungan bakteri berbahaya dalam perut bisa membentuk satuan senyawa berbahaya yang menyerang fungsi kerja otak.

"Salah satu yang sering terjadi, adalah perubahan tingkah laku pada manusia yang kesehatan perutnya tercemar," ujar Premysl Brecik, salah satu peneliti dari Kanada.

Empat Hal Pemicu Infeksi Jamur di Area Kewanitaan

Penelitian juga menemukan fakta, bakteri dalam perut bisa memberikan risiko gangguan kesehatan lain, seperti autisme, multiple sclerosis, hingga kanker usus. Gejala tersebut akan semakin besar kemungkinannya, jika makanan tidak dijaga.

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini adalah dengan meningkatkan sistem imunitas tubuh, dan melengkapi tubuh dengan bakteri baik, yang bisa melawan banyaknya bakteri jahat yang membahayakan.

"Konsumsi probiotik, adalah cara yang dinilai potensial untuk mengurangi risiko berkembangnya bakteri jahat yang merusak otak," ujar Permysl.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya