Daging Sapi Langka? Ini Sumber Protein Alternatifnya

Ilustrasi ikan goreng
Sumber :
  • iStock
VIVA.co.id
Mendag Kejutkan Pedagang Pasar di Tangerang
- Publik Indonesia, kini diramaikan dengan kabar kelangkaan sapi yang terjadi di pasar modern maupun tradisional. Hal ini tentunya mengkhawatirkan, mengingat daging memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, yang berasal dari kandungan protein.

Jokowi Minta TNI-Polri Turut Tangani Lonjakan Harga Daging

Baca juga: ," ujarnya. Lalu apa saja sumber protein itu?
Ini Strategi Bulog Stabilkan Harga Daging Sapi


Ikan


Ikan adalah sumber protein yang baik bagi tubuh. Namun sayangnya, konsumsinya masih rendah dibandingkan negara lain. "Protein pada ikan memunyai komposisi asam amino esensial yang cukup lengkap. Ikan juga mengandung asam lemak omega tiga yang memunyai keunggulan khusus dibandingkan dengan pangan hewani lainnya karena komposisi asam lemak esensialnya berikatan tidak jenuh ganda," ungkap Tjandra, Jumat, 14 Agustus 2015.


Manfaat lain dari ikan yang bisa dimanfaatkan adalah minyak hati ikan. Minyak hati ikan sudah lama dikenal sebagai makanan kaya sumber vitamin A yang mudah diserap. Selain itu minyak hati ikan juga kaya akan vitamin D.


Ikan juga memberikan sumbangan pada peningkatan konsumsi vitamin B1, B2, piridoksin (B6), B12 dan niasin. Kandungan mineral dalam ikan yang penting adalah zat besi, iodium, seng, selenium dan kalsium yang juga berguna untuk ibu hamil dan bayi.


Tempe

Indonesia adalah negara yang konsumsi kacang dan polong serta produknya sebagai protein nabati di Indonesia cukup tinggi, yakni sebanyak 56,7 gram per hari. Angka ini jauh lebih tinggi dari negara tetangga, Thailand dan Filipina hanya mengkonsumsi 8-9 gram per hari.


Salah satu olahan protein nabati ini, adalah tempe. Tempe mengandung berbagai nutrisi baik, seperti Vitamin B yang baik bagi tubuh. Selain itu, tempe mengandung kandungan mineral antara lain zat besi, tembaga dan zinc.


Juga dalam tempe ada bahan seperti isoflavin, riboflavin, lemak nabati, fosfor, karoten dan sebagainya. Harga yang murah dan aksesnya yang cukup mudah, membuat tempe menjadi kegemaran masyarakat Indonesia, sehingga tentu dapat saja menjadi salah satu asupan gizi penting masyarakat kita.


Sayur dan buah


Data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menunjukkan konsumsi kelompok sayur dan olahan serta buah-buahan dan olahan penduduk kita masih rendah yaitu hanya 57,1 gram per orang per hari dan 33,5 gram per orang per hari.


"Kalau dilihat dari kelompok umum,konsumsi sayuran dan olahan pendudukumur 13-18 tahun dan 19-55 tahun berturut-turut adalah 45,8 gram dan 64,5gram per orang per hari, sedangkan konsumsi bebuahan dan olahannya masing-masing baru 25,2 gram dan 36,8 gram per orang per hari," ungkapnya.


Jumlah itu masih jauh dari jumlah konsumsi sayur dan buah yang dianjurkan oleh WHO, yaitu 400 gram per orang per hari. Dalam kelompok sayur, sayuran hijau dikonsumsi paling banyak (79,1 persen) dibandingkan sayur lainnya. Sebaliknya untuk kelompok buah-buahan dan olahan, buah pisang terbanyak dikonsumsi oleh penduduk.


Dengan hal ini Tjandra berharap, konsumsi ketiga sumber protein baik ini dapat semakin meningkat dan semakin baik. Dengan begitu, kesehatan masyarakat Indonesia juga bisa terjamin dan terjaga.



Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya