Sumber :
- REUTERS/Petra Diamonds Limited/Handout
VIVA.co.id
- Para peneliti telah menemukan cara baru untuk mendeteksi tumor yang bisa berkembang menjadi kanker. Mereka menggunakan berlian untuk dimanfaatkan sebagai
beacon
di
magnetic resonance imaging
(MRI) scan
dan mengidentifikasi tumor kanker sebelum mereka mengancam jiwa.
Temuan para peneliti ini mengungkapkan bagaimana versi sintetis dari permata yang berharga dapat menyala dan mendeteksi kanker tahap awal di scan MRI.
"Kami tahu berlian nano yang menarik untuk memberikan obat-obatan selama kemoterapi, karena mereka sebagian besar tidak beracun dan non-reaktif," kata David Reilly dari Universitas Sydney di Australia.
"Kami pikir kami bisa membangun sifat-sifat non-toksik menyadari bahwa berlian memiliki karakteristik magnetik memungkinkan mereka untuk bertindak sebagai beacon di MRI," Reilly mencatat seperti dilansir Times of India.
Para peneliti mengalihkan perhatian mereka ke hyperpolarising nano-berlian, proses penyelarasan atom dalam berlian sehingga mereka membuat sinyal terdeteksi oleh pemindai MRI.
"Dengan melampirkan berlian molekul hyperpolarised menargetkan teknik scan kanker ini dapat memungkinkan pelacakan gerakan molekul dalam tubuh," ujar penulis studi Ewa Rej.
"Ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana penelitian fisika menangani masalah di dunia nyata, dalam hal ini membuka jalan bagi kita untuk memetakan gambar dan sasaran kanker jauh sebelum mereka mengancam jiwa," kata Reilly.
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications. (ase)
Baca Juga :
Berlian Langka Nan Magis Terjual Rp6,5 Miliar
Baca Juga :
Studi: Berlian Melimpah di Perut Bumi
Temuan para peneliti ini mengungkapkan bagaimana versi sintetis dari permata yang berharga dapat menyala dan mendeteksi kanker tahap awal di scan MRI.
"Kami tahu berlian nano yang menarik untuk memberikan obat-obatan selama kemoterapi, karena mereka sebagian besar tidak beracun dan non-reaktif," kata David Reilly dari Universitas Sydney di Australia.
"Kami pikir kami bisa membangun sifat-sifat non-toksik menyadari bahwa berlian memiliki karakteristik magnetik memungkinkan mereka untuk bertindak sebagai beacon di MRI," Reilly mencatat seperti dilansir Times of India.
Para peneliti mengalihkan perhatian mereka ke hyperpolarising nano-berlian, proses penyelarasan atom dalam berlian sehingga mereka membuat sinyal terdeteksi oleh pemindai MRI.
"Dengan melampirkan berlian molekul hyperpolarised menargetkan teknik scan kanker ini dapat memungkinkan pelacakan gerakan molekul dalam tubuh," ujar penulis studi Ewa Rej.
"Ini adalah contoh yang bagus tentang bagaimana penelitian fisika menangani masalah di dunia nyata, dalam hal ini membuka jalan bagi kita untuk memetakan gambar dan sasaran kanker jauh sebelum mereka mengancam jiwa," kata Reilly.
Studi ini dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications. (ase)
Hujan Berlian, Puluhan Warga Seruduk Jalanan
Hujan berlian tiba-tiba turun dari langit.
VIVA.co.id
27 November 2015
Baca Juga :