Tutorial Mengecek Beras Bebas Pemutih

Nasi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Belakangan, media sosial dihebohkan dengan artikel dan tutorial yang mengajarkan masyarakat, untuk mengecek apakah beras di rumah (yang sudah menjadi nasi) memakai bahan pemutih, pengawet atau bahan kontrasepsi atau tidak.

Konon, kalau menggunakan pemutih, pengawet, dan bahan kontrasepsi, beras bisa jadi lebih awet dan putih bersih, terlihat segar. Meski demikian, hal ini pasti berbahaya bagi kesehatan.

Cara pengecekan yang diajarkan tutorial itu, adalah dengan memasukkan segumpal nasi ke wadah berisi air. Lalu teteskan obat merah merek tertentu, kalau diaduk wadah itu berwarna hitam atau biru, ini artinya ia mengandung bahan kimia berbahaya. Banyak orang merespons positif artikel itu, namun tak sedikit yang mencaci.

Yang merespons negatif menuding, sumber informasi itu tidak bisa dipercaya. Karena logikanya, bahan makanan apapun (terutama kalau mengandung karbohidrat) jika dicampur air dan bahan tetes luka, memang akan menjadi warna gelap. Lalu muncul keraguan di masyarakat,  apakah tutorial ini benar, atau justru malah menjerumuskan?

Untuk menjawab kebingunan ini, dr Nina Amelia Gunawan dari laman Meetdoctor menjelaskan, bahwa pemeriksaan nasi yang ditunjukkan di media sosial, merupakan analisa kandungan bahan makanan dengan reagen, alias cairan pelarut iodin (lugol). Uji Iodin senbdiri, dilakukan untuk menganalisa kandungan zat amilum dalam bahan pangan.

“Nasi yang digunakan sebagai bahan baku uji kandungan makanan, merupakan sumber karbohidrat baik. Karena secara garis besar, karbohidrat dapat diklasifikasi menjadi tiga, berdasarkan kompleksitas,” ujar Nina.

Yang pertama monosakarida. Ini senyawa karbohidrat yang hanya mengandung 1 gugus gula. Contoh: glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Yang kedua disakarida, senyawa karbohidrat yang mengandung 2 gugus gula. Contoh: Maltosa, laktosa, dan sukrosa. Ketiga, polisakarida: senyawa karbohidrat yang tersusun atas lebih dari 2 gugus gula. Contoh: glikogen, amilum, dan selulosa.

“Saat bercampur dengan larutan Iodin (obat tetes luka), maka amilum yang terkandung dalam nasi, akan membentuk ikatan kompleks dan terjadilah perubahan warna gelap kebiruan. Fenomena tersebut merupakan hal normal jadi tidak perlu dikhawatirkan,” jelasnya.

Pemutih yang aman

Aksi Sopir Pikap Ini Dipuji Warganet, Berani Hadang Dua Bus Lawan Arus

Bicara tentang beras menggunakan pemutih, Nina menjelaskan sebenarnya memang ada beberapa pemutih pangan, yang boleh dan aman untuk digunakan. Mereka adalah nitrogen dioksida (NO2), nitrosil khlorida (NOCl), dan khlorin dioksida (ClO2).  Namun kini yang banyak ditakutkan orang, beredarnya zat klorin yang konon ditambahkan sebagai salah satu tambahan bahan pangan.

“Nah, kalau klorin, jelas dapat menyebabkan peradangan di saluran cerna (lambung, usus) dan meningkatkan risiko terbentuknya senyawa trihalomethans yang bersifat karsinogenik (dapat memicu terjadinya kanker),” ujarnya. 

Oleh sebab itu, Nina menganjurkan kita mengonsumsi bahan pangan alami ketimbang bahan pangan berpengawet. Kemudian, selalu teliti kemasan produk makanan yang hendak dibeli, hal ini penting untuk mengetahui kadar konten di dalamnya.

Arsul Sani resmi dilantik sebagai Hakim Konstitusi MK

MK Sebut Hakim Arsul Sani Bisa Tangani Sengketa Pileg PPP

Juru Bicara Mahkamah Konstitusi (MK), Fajar Laksono menyatakan, tidak ada larangan bagi Hakim Konstitusi Arsul Sani untuk menyidangkan PHPU Pileg, termasuk dari PPP

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024