Mitos Atau Fakta, Asap Rokok Bisa Bikin Ketuban Kering

Wanita hamil.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id - Asap rokok sudah cukup lama diketahui memiliki dampak bahaya yang luas untuk kesehatan. Mereka yang tak merokok namun terpapar asap rokok seringkali disebut sebagai perokok pasif.

Dengan kata lain, perokok pasif adalah seseorang yang tidak merokok secara langsung namun menghirup asap rokok dari orang-orang yang merokok di sekitarnya seperti di rumah maupun di lingkungan kerja.

Meski tidak secara langsung merokok, perokok pasif bisa turut terkena dampak buruknya juga. Makin sering seseorang terpapar asap rokok, makin tinggi pula risiko gangguan kesehatan yang dialaminya.

Dr Deffy dari meetdoctor.com menyatakan, ibu hamil yang menjadi perokok pasif bahkan bisa berpengaruh pada kehamilannya dan kondisi kesehatan bayi yang dikandungkan.

Bahkan beredar mitos, asap rokok yang terpapar oleh ibu hamil bisa menyebabkan air ketuban mengering. Benarkah?

Deffy pun menjelaskan, pengaruh yang paling berbahaya adalah bisa berisiko juga pada kondisi kesehatan janin.

"Asap rokok ini akan memengaruhi kesehatan buah hati Anda sebelum maupun sesudah dia dilahirkan."

Banyak kasus anak balita yang harus dirawat di rumah sakit akibat penyakit tertentu seperti bronkitis dan pneumonia akibat ibunya menjadi perokok pasif.
 
Namun, soal air ketuban yang sedikit, dalam bahasa medis disebut oligohidramnion penyebabnya sangat banyak. Dan Deffy meyakini, hal itu bukan disebabkan karena pengaruh dari perokok pasif.

Deffy pun menjelaskan, ketuban memiliki banyak fungsi seperti meredam benturan, menghindari kompresi atau tekanan pada tali pusat janin dan tentunya sebagai pelumas saat proses persalinan nantinya.

Air ketuban yang sedikit atau kering dapat berpotensi menyebabkan kesulitan saat persalinan dan juga dapat menjadi tanda kondisi tertentu pada janin. "Namun bukan karena disebabkan oleh perokok pasif," tegasnya.

Tujuh Bahan Mengejutkan yang Ditemukan Dalam Rokok

Tujuh Bahan Berbahaya pada Rokok Selain Nikotin

Merokok dapat menyebabkan kematian.

img_title
VIVA.co.id
5 Agustus 2016