- Pixabay/White77
VIVA.co.id – Belajar memang masih menjadi salah satu aktivitas yang tidak disukai anak. Tidak jarang hal ini membuat banyak orangtua merasa kesulitan mendorong buah hatinya untuk belajar.
Masalah anak yang sulit jika diminta belajar, menurut psikolog anak Efnie Indriyani, itu karena persuasif atau pendekatan orangtua yang tidak tepat.
"Saya melihat anak seringkali kalau diperdengarkan kata sekolah berarti itu adalah tugas, beban, itu adalah sesuatu yang harus dia lakukan. Dan, tidak sedikit juga anak Indonesia dari usia balita sudah ikut playgroup, preschool, TK, artinya mereka sudah sekolah dari usia yang amat sangat dini," kata Efnie saat ditemui di sebuah acara, Kamis, 25 Agustus.
Terkadang, ketika di sekolah anak dihadapkan dengan tugas yang banyak sehingga mereka memilih bermain sebagai pelarian. Itu karena dalam bermain mereka bisa melakukan apapun yang mereka mau dan sampai kapan pun. Sehingga orangtua tidak bisa langsung meminta anak untuk mengerjakan tugas begitu saja.
Orangtua sebaiknya meminta buah hatinya untuk bekerja bersama. Misalnya, dia diberikan pekerjaan rumah dari sekolah, katakan padanya bahwa itu bisa menjadi pengalaman belajar baginya.
Kemudian buat kesepakatan dengan anak karena dunia anak adalah dunia pembentukan kebiasaan. Artinya jika kita bentuk kebiasaan yang baik dia akan jadi pribadi yang baik.
Mendidik Generasi Tangguh: Tips Dokter Aisah Dahlan Cegah Anak Terjerumus Liberalisme
Aisah Dahlan menjelaskan bahwa dalam membimbing dan mendidik anak, orangtua harus melibatkan orang lain, termasuk selektif memilih tempat untuk sekolah.
