Komnas Perlindungan Anak, Beri Penghargaan Artis Cilik

Komnas Perlindungan Anak
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bimo Fundrika

VIVA.co.id – Komisi Nasional Perlindungan Anak berikan piagam penghargaan pada artis cilik Cyellia Saputra atas dedikasinya mengkampanyekan gerakan antikekerasan pada anak dengan membentuk Komunitas Cintai Kembali Guru.

Demi Kesehatan Anak, Arist Merdeka Sirait Minta BPOM Lakukan Ini

Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Ketua Komnas perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, Senin 29 Agusuts 2016, di Sekolah Menengah Pertama Kristoforus Dua, Taman Palem, Jakarta Barat, tempat Cyellia bersekolah.

Menurut Arist, pihaknya dalam satu tahun ini memang tengah mengadakan roadshow untuk mengkampanyekan penghapusan kekerasan pada anak baik di rumah maupun di sekolah.

Ketua Komnas PA dan Asosiasi Ibu Menyusui Menyepakati Hal Ini

"ini program kita roadshow ke sekolah dimana kita melihat kasus kejahatan pada anak dan kekerasan seksual itu mendominasi lingkungan anak, ini program yang kita lakukan selama satu tahun saya baru dari Makasar, dan ini untuk di Jakarta," ujarnya kepada VIVA.co.id.

Menurut Arist, lagu Cyellia yang berjudul Gapai Mimpi, memberikan motivasi bagi seluruh anak Indonesia untuk menggapai mimpi, terutama bagi korban kekerasan seksual. Pemberian penghargaan ini juga diberikan atas inisiasinya menggagas Komunitas Cintai Kembali Guru.

Bertemu Komnas PA, Doddy Sudrajat Keluhkan soal Eksploitasi Anak

“Ia menggagas murid cinta guru, karena sekarang ini banyak guru yang ketakutan, karena banyak dilaporkan atas kasus kekerasan di sekolah.  ini salah satu roadshow untuk anti kekerasan pada anak di sekolah," jelasnya.

Ia juga menambahkan, bahwa di sekolah dalam proses belajar mengajar harus ada pemahaman pada guru untuk mengindarkan praktik kekerasan. Menurutnya, untuk membentuk karakter anak tidak mesti dilakukan dengan kekerasan.

"Undang-undang perlindungan anak harus dipakai sebagai anti kekerasan pada anak. Kalau bisa anti kekerasan, kenapa mesti pakai cara kekerasan. Untuk menciptakan anak berkarakter kenapa harus begitu, pemahaman ini harus dipahami," tambahnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya