Tiga Prasyarat ini Bisa Deteksi Kualitas Air

Dokter sarankan tubuh mendapat asupan air yang cukup, yaitu delapan gelas per hari.
Sumber :
  • Pixabay/Tasya

VIVA.co.id – Selama ini yang diketahui masyarakat tentang air berkualitas adalah tidak berbau dan tidak berasa. Dan seringnya, orang mengabaikan kualitas air, terutama jika hanya akan digunakan untuk mandi atau keramas. Padahal kebutuhan air berkualitas ternyata juga dibutuhkan oleh kulit dan rambut kita.

Manfaat Luar Biasa Konsumsi Air Putih yang Sering Diabaikan

"Air merupakan salah satu unsur sangat penting untuk kehidupan kita, baik aktivitas sehari-hari, kesehatan. Air juga merupakan komponen utama tubuh manusia," ujar Ahli Kecantikan dan Penuaan Kulit, Dr. Dewi Anggreani Indra, M.Biomed, saat peresmian showroom pertama BWT, di Kemang, Jakarta Selatan,  16 September 2016.

“Walaupun bakteri mati setelah direbus, apa layak dikonsumsi? Banyak orang berpikir bakteri sudah mati, tapi kan itu bakteri, kita memasukkan benda asing dalam tubuh, kita kan minum air dalam jumlah cukup banyak setiap hari. Bayangkan berapa banyak bakteri yang kita masukkan dalam tubuh kita. Walaupun proses pemanasan, pembekuan, tidak menjamin bakteri mati."

Manfaat Minum Air Putih Saat Perut Kosong Setelah Bangun Tidur

Dewi juga menjelaskan, ada tiga syarat air minum yang perlu diketahui. Yaitu prasyarat fisik, mikrobiologi, dan kimiawi.

"Prasyarat fisik seperti jernih, tidak berbau, tidak berasa. Prasyarat mikrobiologi seperti tidak mengandung mikroba pathogen (virus, bakteri, parasit), dan prasyarat kimiawi adalah substansi yang tidak diinginkan tapi diperbolehkan terdapat dalam air minum, seperti fluorin dan nitrat."

KPK Surati Anies Baswedan Terkait Swastanisasi Air di Jakarta

Dan ada enam mineral penting dalam air yang perlu diketahui, yaitu fluoride, natrium, kalsium, magnesium, zat silica, dan zinc.

Masyarakat yang berprinsip bahwa semakin dalam menggali sumur, juga akan mendapat air paling berkualitas, hal ini sepenuhnya salah.

"Orang prinsipnya semakin dalam digali air lebih bersih, memang air di permukaan lebih banyak tercemar, tapi semakin dalam menggali bukan berarti dapat air bersih, tergantung setiap area. Kedalaman saat menggali juga tidak jadi patokan, patokannya saat menggali, menemukan air, lakukan tes lab."

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya